Bisnis.com, MALANG — Iduladha merupakan momentum untuk meningkatkan keikhlasan, saling berbagi, dan kebersamaan antarmasyarakat.
“Banyak orang yang tidak sadar bahwa secara tidak langsung hal-hal itu hadir saat momen kurban,” kata Dewan Syariah Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ari Anshori, dalam khutbah Iduladha di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (28/6/2023).
Dia berpendapat, umat muslim harus memahami dengan mendalam nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Masyarakat yang sebelumnya disibukkan dengan kegiatan-kegiatan pribadi seperti bekerja, kini bersatu padu, berkumpul, dan saling gotong royong saat salat id, penyembelihan, hingga proses distribusi daging. Nilai tersirat ini berdampak yang besar bagi kondisi sosial masyarakat.
Iduladha, kata dia, merupakan hari yang sangat monumental, mengingatkan umat muslim tentang bagaimana kesediaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Ismail demi ketaatannya akan perintah Allah. Beberapa poin-poin keteladanan yang bisa diambil, yakni ketaatan kepada perintah Allah, tabah terhadap takdir Allah, tawakal serta yakin akan ketetapan Allah.
Selain itu, dia berpesan kepada seluruh jamaah untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Saling merefleksikan diri berdasarkan surat Al-Ashr yang menekankan pada pentingnya mengelola waktu. Hal tersebut berdampak kepada hasil yang terlihat, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
“Allah sudah bersumpah demi waktu dalam surat Al-Ashr. Sumpah tersebut bukan hal yang remeh, waktu selalu berjalan dan tidak pernah akan berputar ke belakang. Waktu yang dimaksud juga bukan serta merta waktu di dunia saja, namun juga waktu kelak di akhirat. Mari mengoptimalkannya dengan beribadah kepada Allah,” ucapnya.
Baca Juga
Wakil Rektor II UMM, Nazaruddin Malik, menegaskan UMM tidak hanya mengadakan penyembelihan hewan kurban di lingkungan kampus, tapi juga mendistribusikannya kepada masyarakat luas. Misalnya saja dengan mengirim puluhan hewan ternak ke desa-desa di sekitar Malang Raya. Hal itu menjadi salah satu bentuk dari pengabdian langsung Kampung Putih kepada masyarakat.
Ketua Panitia Idul Kurban UMM, Ary Bachtiar, menambahkan sasaran distribusi hewan ternak tidak terbatas untuk kalangan Muhammadiyah saja, tapi juga masyarakat secara luas. Misalnya saja dengan mengirimkan masing-masing satu sapi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang dan Lapas Kelas I Malang.
“Sambutan dari masyarakat juga baik dan mereka bersyukur mendapat perhatian lebih. Tentu salah satu tujuan kami adalah untuk membantu serta menjadi syiar dakwah kami ke masyarakat,” ucapnya.
Dalam rangka menjaga lingkungan, kata Dosen Peternakan Fakultas Pertanian UMM, Ali Mahmud, mengatakan kurban yang dilaksanakan perguruan tinggi swasta milik Muhammadiyah tersebut dengan konsep green and halal kurban sehingga berbagi daging kurban dan tidak mengorbankan aspek kebersihan dan lingkungan. Misalnya saja dengan tidak menggunakan plastik untuk pengemasan, melainkan memakai daun jati, daun pisang dan besek.
Jumlah hewan ternak di UMM yang dikurbankan mencapai 59 ekor, terdiri atas 17 ekor sapi, 34 ekor kambing, dan 8 ekor domba. Sebagian dikirim ke titik-titik daerah di Malang Raya dan sebagian disembelih di Kampus pada Rabu-Kamis (28-29/6/2023). (K24)