Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong kampung-kampung di perkotaan untuk memacu program kemandirian kampung/desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Khofifah mengatakan, salah satu contoh kampung yang telah berhasil menjadi Kampung Mandiri pertama kali di Jatim yakni Kampung Mandiri Kedung Baruk Surabaya.
“Ini suatu hal yang luar biasa, karena ini berarti ada pemikirian out of the box dan ini merupakan buah kemandirian yang dilakukan oleh masyarakat,” katanya dalam rilis, Senin (5/6/2023).
Dia menjelaskan, jika Desa Mandiri, indikator kemandiriannya ditentukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Saat ini saja di Jatim sudah ada sebanyak 1.492 Desa Mandiri. Sedangkan Kampung Mandiri inisiatornya dari RW 5 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya.
Kampung Mandiri ini sendiri merupakan buah inisiasi dari mantan Kapolres Surabaya Timur yang saat ini telah menjadi Pati Bintang Dua yaitu Irjen Pol Juansih.
“Saya mengapresiasi, karena fungsionalisasi setiap petak sangat efektif . Kita lihat di sini ada lapangan badminton, kemudian ada green school, ada budi daya ikan, kemudian ada hidroponik dan seterusnya,” katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, kata Khofifah, adanya Kampung Mandiri ini juga dapat terupgrade menjadi Kampung Devisa dengan syarat memiliki produk bernilai tambah yang diproduksi.
“Jika nanti kampung mandiri bisa naik kelas menjadi Kampung Devisa, akan ada bantuan pembiayaan dari pihak perbankan dan juga pendampingan produk sehingga layak untuk dilakukan ekspor,” imbuhnya.
Ketua Program Kampoeng Mandiri RW V Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya, Didik Edi Susilo mengatakan, adanya Kampung Mandiri terinspirasi dari adanya program Desa Mandiri di Jatim.
“Jika nanti Desa Mandiri dan Kampung Mandiri bisa berpasangan di Jatim, maka Jatim akan menjadi daerah yang makmur,” imbuhnya.