Bisnis.com, SURABAYA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jawa Timur memprediksi kinerja sektor penyedia jasa internet tahun ini bakal meroket seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Jatim yang sudah mencapai 79 persen, dan penetrasi sektor penetrasi 100 persen.
Ketua Pengurus Wilayah APJII Jatim, Ayom Rahwana menyebutkan, hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia per 8 Maret 2023 menemukan bahwa tingkat penetrasi internet Indonesia sepanjang 2022-2023 mencapai 78,19 persen sehingga jumlah penduduk yang terkoneksi dengan internet sudah mencapai 215 juta jiwa.
“Sedangkan di Jatim saat ini sebenarnya seluruh 38 kota/kabupaten sudah terjangkau internet baik dari kabel maupun melalui teknologi seluler, hanya saja masih ada beberapa wilayah yang mengalami blindspot,” katanya, Senin (29/5/2023).
Menurut Ayom, dengan tingkat penetrasi tersebut maka diperkirakan kinerja sektor penyedia jasa internet juga berpotensi meningkat, hal tersebut juga karena adanya rencana pendirian internet exchange point (IXP) di Bandung dan Jatim yang merupakan aset penting bagi penyedia jasa internet.
“Infrastruktur IXP ini bisa digunakan untuk penyedia internet service provider (ISP) untuk saling bertukar data. Selama ini, ISP di Jatim masih menggunakan IXP di Jakarta,” imbuhnya.
Nusanet, sebagai salah satu pelaku ISP menyebutkan bahwa saat ini potensi pasar yang masih cukup besar untuk dibidik yakni sektor hospitality karena menjadi kelompok prioritas tinggi.
Baca Juga
Direktur Sales and Marketing Nusanet, Usin Darmalim mengatakan untuk pangsa pasar hospilality atau perhotelam, setidaknya satu klien membutuhkan bandwith hingga 400 megabit per detik (Mbps). Rata-rata klien korporasi bisanya menggunakan 20 - 30 Mbps, sedangkan satu hotel biasanya minimal 100 Mbps.
“Kebutuhan internet di sektor hospitality ini untuk mendukung fasilitas para tamu tidak hanya tamu menginap tapi juga ratusan orang yang datang untuk kebutuhan MICE (meetings incentives conferences and exhibitions),” katanya.
Dia menambahkan, di Jatim sendiri Nusanet memiliki klien hospitality sebanyak 22 perusahaan dengan menyerap trafik data internet sebesar 20 persen, sedangkan klien korporasi sebanyak 300 perusahaan.