Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pimpinan baru Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jatim untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang semakin inklusif.
Kepala Perwakilan BI Jatim yang sebelumnya dijabat oleh Budi Hanoto kini telah digantikan oleh Doddy Zulverdi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Sumatra Utara. Budi Hanoto sendiri mendapatkan mandat untuk bertugas sebagai Kepala Departemen Manajemen Strategis di Kantor Pusat BI.
“Selamat bertugas di Jatim Pak Doddy Zulverdi, semoga seluruh kerja bersama, sinergi dan kolaborasi yang sudah terbangun dengan baik bisa dilanjutkan. Sehingga pertumbuhan ekonomi Jatim lebih inklusif, produktif, inflasi makin terkendali, lapangan pekerjaan makin terbuka, masyarakat makin sejahtera, dan makin mengurangi tingkat kemiskinan,” ujar Khofifah dalam prosesi pengukuhan Doddy Zulverdi di Surabaya, Senin (22/5/2023).
Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada Budi Hanoto yang selama ini telah berdedikasi untuk Jatim sehingga kinerja perekonomian Jatim mampu bangkit kembali setelah terdampak pandemi, dan juga inflasi dapat terkendali.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal I/2023 berhasil tumbuh 4,95 persen (yoy), dan tumbuh sebesar 1,02 persen (q to q) lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 0,92 persen (q to q).
Sedangkan kinerja inflasi bulanan per April 2023 Jatim juga terkendali sebesar 0,30 persen (m to m) lebih rendah daripada inflasi nasional sebesar 0,33 persen (m to m).
Baca Juga
“Kebangkitan ekonomi Jatim disertai dengan tingkat inflasi yang terkendali juga berdampak positif terhadap penurunan kemiskinan. Persentase penduduk miskin pada September 2022 yakni 10,49 persen atau mengalami penurunan terhadap September 2021 yang sebesar 10,59 persen,” katanya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman mengatakan pergantian kepemimpinan merupakan proses rutin yang dilaksanakan sebagai bagian dari program kepemimpinan di Bank Indonesia.
“Dari sisi mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia terus siap menjadi mitra pemerintah daerah melalui berbagai upaya sistematis agar bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, BI juga mendukung ekonomi yang terdiversifikasi dengan sumber pertumbuhan dari sektor jasa-jasa (seperti kegiatan pariwisata), dan mendapatkan manfaat dari pengembangan ekonomi dan keuangan digital (EKD), serta ekonomi hijau.
“Tentunya berbagai macam program untuk menjadikan Jatim sebagai lead ekspor manufaktur Indonesia dapat terus disinergikan. Sekarang kami juga sedang mengembangkan kajian hilirisasi pangan, sebagai pelengkap dari hilirisasi tambang, sehingga dapat memberikan peluang kesempatan kerja yang lebih merata dan sesuai dengan kekayaan sumber alam Indonesia,” imbuhnya.