Bisnis.com, SURABAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja ekspor Jawa Timur pada April 2023 baik sektor migas dan nonmigas mencapai US$1,34 miliar atau anjlok -70,43 persen dibandingkan periode sama 2022 yang mencapai US$2,20 miliar.
Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin memaparkan, dari total capaian kinerja ekspor tersebut sebanyak 97,62 persen merupakan ekspor sektor nonmigas.
“Khusus ekspor nonmigas saja pada April 2023 realisasinya mencapai US$1,31 miliar atau turun -37,19 persen dibandingkan April 2022 yang terelaisasi US$2,09 miliar, atau juga turun -26,07 persen bila dibandingkan Maret 2023 yang mencapai US$1,78 miliar,” jelasnya dalam paparan BRS ekspor-impor, Senin (15/5/2023).
Dia menjelaskan secara rinci, khusus untuk ekspor migas pada April 2023 tercatat US$31,96 juta atau turun -70,43% (yoy), dan sektor pertanian US$50,95 juta atau turun -30,44 persen (yoy), sektor industri pengolahan US$1,25 miliar atau turun -37,33 persen, serta sektor pertambangan dan lainnya US$4,01 juta atau turun -58,48 persen (yoy).
“Seperti diketahui, sepanjang tahun ini, harga komoditas sendiri cenderung mengalami tren penurunan. Hingga April harga komoditas energi pada umumnya turun hingga 20 persen, dan untuk komoditas pertanian berada pada level 14 persen lebih rendah dari tahun lalu,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Umar, harga emas juga mengalami penurunan seiring dengan menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS), dan harga CPO juga cenderung mengalami penurunan seiring meningkatnya pasokan CPO dari Indonesia, dan masih lemahnya pasar CPO di dunia terutama di India yang mensubtitusi CPO dengan minyak nabati lainnya.
Baca Juga
“Momen Lebaran 2023 pada April lalu juga terdapat pembatasan jam operasional terhadap angkutan barang. Meskipun demikian, pembatasan tersebut tidak berlaku untuk angkutan logistik,” katanya.
Adapun sejumlah golongan barang dari Jatim yang mengalami peningkatan permintaan ekspor pada April 2023 yakni besi dan baja, garam, belerang, batu dan semen, bahan peledak, korek api, kembang api, produk keramik, dan kapal udara dan bagiannya. Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan permintaan yakni tembaga, tembakau dan rokok, lemak dan minyak hewani/nabati, berbagai produk kimia serta kayu dan barang dari kayu.
Pangsa pasar ekspor nonmigas Jatim di sepanjang Januari - April 2023 sendiri didominasi oleh Jepang, AS, China dan Malaysia. Meski begitu, pada kinerja ekspor April terdapat beberapa negara yang mengalami permintaan barang dari Jatim di antaranya adalah Swiss, Jordan, Togo, Equatorial Guinea, dan Irlandia. Sementara, negara yang mengalami penurunan permintaan yakni Malaysia, India, AS, China dan Jepang.
“Faktor lain yang mempengaruhi kinerja ekpspor kita yakni kondisi perekonomian mitra dagang utama Jatim seperti China, AS, dan Jepang pada April memang masih terkontraksi, yang terlihat dari data manufacturing PMI di bawah 50, serta disebabkan permintaan domestik yang melemah,” imbuhnya.