Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Cabai Rawit pada Ramadan dan Idulfitri Diproyesikan Aman

Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia memproyeksi Ramadan dan Idulfitri pasokan cabai rawit di Jatim aman.
Pedagang cabai melayani pembeli./Bisnis-Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli./Bisnis-Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, MALANG — Pasokan cabai rawit pada Ramadan dan Idulfitri di Jatim diproyeksikan aman karena pada sentra-sentra produksi memasuki musim panen.

Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur, Nanang Triatmoko, menjelaskan di sentra-sentra produksi cabai rawit di Jatim, seperti Kediri, Blitar, Tuban, dan Lamongan sudah memulai musim panen. Musim panen diperkirakan berlangsung selama tiga bulan.

“Karena itulah, pada Ramadan dan Idulfitri diproyeksikan pasokan cabai rawit di Jatim aman,” katanya, Rabu (8/3/2023).

Namun dengan amannya pasokan, dia menegaskan, tidak berarti otomatis mempengaruhi harga cabai rawit menjadi turun.

Harga cabai rawit sangat ditentukan karena kondisi cuaca dan tinggi-rendahnya permintaan. Jika pada cuaca saat musim panen tidak mendukung karena hujan, serta permintaan cabai rawit meningkat tajam, maka pasokan cabai yang banyak tetap tidak mampu menekan harga. Harga cabai diproyeksikan akan mengalami kenaikan.

Hujan menjadi penyebab kenaikan harga, kata dia, mengganggu pasokan saat pengiriman cabai. Saat hujan, cabai rawit yang dikirim banyak terjadi kerusakan, busuk.

Banyaknya cabai yang busuk dalam jumlah banyak akan mempengaruhi jumlah pasokan cabai ke pasar. Dampaknya, harga juga otomatis akan naik sesuai hukum permintaan dan pasokan.

“Kalau cuaca mendukung dan permintaan stabil, maka harga cabai rawit diperkirakan akan turun,” ucapnya.

Terkait harga cabai pekan ini, kata dia, rerata mencapai Rp60.000/kg di tingkat petani, terjadi peningkatan bila dibandingkan pekan  lalu.

Dia tidak mengerti mengapa harga cabai rawit naik, karena secara faktual di beberapa sentra produksi justru mulai memasuki musim panen.

“Mungkin permintaan naik. Mungkin juga karena faktor psikologis karena mendekati Ramadan,” ujarnya.

Saat musim panen, luasan panen cabai rawit di Jatim bisa mencapai sekitar 10.000 hektare lebih.

Untuk cabai merah besar, dia memperkirakan, pada Ramadan dan Idulfitri justru diperkirakan naik. Hal itu terjadi karena panen cabai merah besar sudah melampaui puncak musim panen.

“Panen cabai besar merah itu selama 14 kali petikan. Puncak petikan terbanyak, pada 7-9 petikan, sedangkan saat ini sudah 9-10 petikan,” ucapnya.

Oleh karena itulah, pada Ramadan dan Idulfitri jumlah pasokan cabai merah  besar sudah sangat berkurang. Indikasi pasokan cabai merah besar berkurang, harga cabai merah besar  naik pada pekan ini menjadi Rp20.000/kg di tingkat petani, sedangkan sebelumnya masih seharga Rp14.000-Rp15.000/kg di tingkat petani.

Untuk cabai merah keriting, harganya stabil karena permintaannya rendah di Jatim. “Cabai merah keriting banyak dikonsumsi masyarakat Jawa Tengah, Jakarta, dan Sumatera,” ujarnya.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper