Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Petrokimia Gresik Siapkan Sistem Pengelolaan Sampah Eco-Dropbox

PT Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Rekosistem meluncurkan program Eco-Dropbox sebuah inovasi pengelolaan sampah.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 28 Februari 2023  |  16:56 WIB
Petrokimia Gresik Siapkan Sistem Pengelolaan Sampah Eco-Dropbox
Waste Station - Eco Dropbox di PT Petrokimia Gresik. - Dok. Petrokimia Gresik
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA — PT Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Rekosistem meluncurkan program Eco-Dropbox sebuah inovasi pengelolaan sampah yang sesuai dengan kategori/jenis sampah.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan progam Eco-Dropbox ini merupakan terobosan yang dihadirkan untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.

“Sebagai pilot project program Eco-Dropbox, kami memasang 5 waste station di lingkungan perusahaan. Ke depan tidak menutup kemungkinan kami akan kembangkan untuk masyarakat dengan melibatkan pemda setempat,” jelasnya dalam rilis, Selasa (28/2/2023).

Adapun cara kerja sistem Eco-Dropox ini dimulai dari karyawan melakukan pemilahan sampah seperti sampah anorganik seperti plastik, kertas, kaca, dan sampah lain misalnya perangkat elektronik (handphone rusak, barang berbahan logam/metal). Selain itu juga ada sampah minyak jelantah. Pemilihan sampah juga harus dipastikan bersih, lalu dikemas dalam wadah tertutup agar tidak tercecer.

Langkah kedua, karyawan harus membuka aplikasi Rekosistem yang dapat diunduh dari Playstore atau App Store. Dilanjutkan memilih drop-in dan ikuti proses serta melengkapi data. Karyawan juga harus menuliskan Waste-ID di setiap kemasan dan memfotonya. 

Terakhir, karyawan menyetorkan sampahnya di Waste Station terdekat. Sampah-sampah tersebut dihargai Rp800/kg. Rewardnya akan otomatis masuk ke dalam saldo e-wallet.

“Cara merupakan langkah nyata perusahaan untuk meminimalisasi dampak sampah, karena sampah ini tidak hanya meninggalkan masa padat, tapi juga menghasilkan gas emisi rumah kaca jika tidak dikelola dengan baik,” ujar Dwi.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat, timbulan sampah di Indonesia saat ini mencapai 18.893.843,32 ton/tahun. Dari jumlah itu, sampah yang terkelola masih 77,39 persen.

“Petrokimia Gresik sebagai industri manufaktur tidak dapat lepas dari sisa kegiatan usaha. Untuk itu kami berupayan melaksanakan kewajiban pengelolaan sisa kegiatan usaha guna mencegah terjadinya pencemaran lingkungan,” imbuh Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sampah gresik petrokimia gresik
Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top