Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Induk Sidotopo Jadi Percontohan Distribusi Hortikultura Antar Daerah

Pasar induk bisa menjadi tempat distribusi antar daerah, salah satunya seperti PISS ini bisa menjadi percontohan nasional.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peresmian Pasar Induk Sidotopo Surabaya./Dok. Pemkot Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peresmian Pasar Induk Sidotopo Surabaya./Dok. Pemkot Surabaya

Bisnis.com, SURABAYA - Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) disebut akan menjadi percontohan nasional sebagai distribusi komoditas hortikultura antar daerah dengan harapan mampu menahan laju inflasi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan Pasar Induk Sidotopo yang telah diresmikan pada 15 Februari 2023 itu dapat menjadi pusat belanja kulak bagi pedagang ecer.

“PISS dapat membawa dampak baik bagi masyarakat dan menjadi sentral untuk kulak bahan-bahan kebutuhan pokok, sehingga ini bisa untuk mencegah terjadinya inflasi,” katanya dikutip dalam rilis, Kamis (16/2/2023).

Eri mencontohkan, ketika harga cabai naik, maka intervensinya akan dipusatkan di PISS. Setelah itu, pasar-pasar yang ada di Surabaya bisa melakukan kulakan di PISS.

“Yang tidak kalah penting, ke depan PISS perlu menyiapkan fasilitas penjualan secara online atau bisa pesan antar melalui aplikasi. Saya juga harap pasar ini bisa menjaga kualitasnya, dan menjamin bahan pesanannya sampai dalam kondisi baik,” imbuhnya. 

Asisten Deputi Bidang II Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti mengatakan, pasar induk yang dibangun oleh PT Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia ini bisa memberikan kontribusi dalam menahan laju inflasi.

“Pasar induk bisa menjadi tempat distribusi antar daerah, salah satunya seperti PISS ini bisa menjadi percontohan nasional dalam membangun distribusi komoditi hortikultura. Sehingga kita tahu berapa kebutuhan pasar, sehingga petani di daerah bisa menyesuaikan,” ujarnya.

Direktur Utama Paskomnas Indonesia, Hartono Wignyo menjelaskan, PISS ini memiliki luas area 3,4 ha. Hingga saat ini sudah ada sekitar 800 pedagang yang telah beroperasi di PISS dari total kapasitas lapak sebanyak 1.500 unit.

“Kami juga melakukan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar. Kurang lebih saat ini ada 20 orang,” imbuhnya.

Hartono berharap, keberadaan PISS ini bisa memenuhi kebutuhan pasar di Surabaya. Setidaknya saat ini kebutuhan pasar di Surabaya masih sekitar 1.000 ton/hari. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper