Bisnis.com, SURABAYA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) yang mengelola jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi mulai menggarap proyek Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi) pada Februari 2023.
Dimulainya proyek tersebut ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama atau ground breaking pada Senin (6/2/2023) di Kelurahan Pendil, Kecamatan Suko, Kabupaten Probolinggo Jatim. Lokasi ini merupakan STA -3+200 Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi yang terletak 3 km dari titik nol jalan tol ini yang masuk ke dalam pembangunan tahap I Ruas Probolinggo-Besuki.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono mengatakan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu fokus utama Presiden Joko Widodo karena menjadi akhir dari rangkaian Jalan Tol Trans Jawa.
“Diharapkan keberadaan tol ini semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari Banten hingga Banyuwangi, yang akan menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat,” katanya dalam rilis, Senin (6/2/2023).
Dia mengatakan pekerjaan proyek tol Probowangi tahap I ini ditarget rampung pada akhir 2024. Ia berharap proyek ini dikerjakan dengan cepat dan sungguh-sungguh terutama dari segi mutu infrastrukturnya, termasuk memperhatikan estetika serta kelestarian lingkungan yang dilewati jalan tol.
“Selain itu pemanfaatan produk infrastruktur dalam negeri harus diutamakan sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang kita miliki di industri infrastruktur kita,” imbuhnya.
Baca Juga
Berdasarkan amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 24 Januari 2023, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi saat ini memiliki total panjang 175,40 Km setelah penambahan lingkup dari Gending hingga Suko sepanjang 3,88 Km yang sebelumnya merupakan lingkup pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo.
Direktur Utama JPB, Adi Prasetyanto menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi 2 tahap pembangunan yaitu tahap I, menghubungkan Probolinggo - Besuki sepanjang 49,68 Km, dan Tahap II, menghubungkan Besuki - Banyuwangi sepanjang 125,72 Km.
“Hal ini sesuai dengan Permenko Perekonomian No.9 Tahun 2022, pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi difokuskan pada Ruas Probolinggo-Besuki dengan hak konsesi selama 50 tahun dan investasi sebesar Rp10,8 triliun,” jelasnya.
Adapun pembangunan tahap I ini terbagi atas 3 paket pekerjaan konstruksi yaitu paket 1 Gending hingga Kraksaan (12,88 Km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen, dan paket 2 Kraksaan - Paiton (11,20 Km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 89,67 persen, serta paket 3 Paiton - Besuki (25,60 Km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 28,48 persen.
“Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi paket 1 dan paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 yang disusul oleh konstruksi paket 3 di awal April 2023,” ujarnya.
Adi menambahkan, jika pembebasan lahan sesuai dengan target, konstruksi untuk pembangunan tahap I Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Probolinggo-Besuki ditargetkan selesai akhir tahun 2024.
Ruas Probolinggo-Besuki akan memiliki tiga buah simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki serta dilengkapi dengan 2 lokasi rest area yang terletak di Sta 33+65 di kedua arah, arah Probolinggo maupun arah Besuki.
“Dalam membangun jalan tol ini, kami bersama kontraktor pelaksana serta konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan, termasuk sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri untuk memenuhi TKDN,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini terbagi atas 7 Seksi yaitu Seksi 1 Probolinggo-Kraksaan (12,88 Km), Seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,2 Km), Seksi 3 Paiton-Besuki (25,6 Km), Seksi 4 Besuki-Situbondo (42,3 Km), Seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 Km), Seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 Km) dan Seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 Km).
Jalan tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT JPB selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 94,93 persen, PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5 persen dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07 persen.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Probolinggo-Besuki dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo hingga Besuki yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 Km/jam.