Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur merampungkan pembangunan 29 unit rumah hunian tetap (huntap) bagi para korban bencana alam tanah longsor di Desa Sumurup, Bendungan, Trenggalek yang terjadi pada Oktober 2022.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembangunan huntap yang diberi nama Kampung Indah Permai (KIP) ini menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2022 sebesar Rp1,45 miliar dengan biaya pembangunan masing-masing huntap yakni Rp50 juta.
“Saat ini, sebanyak 25 unit rumah telah didirikan di lahan relokasi. Sementara empat rumah dibangun di lahan milik sendiri,” katanya dalam rilis, Selasa (24/1/2023).
Dia mengatakan pembangunan huntap perlu dilakukan karena masih ada daerah terdampak yang masih berisiko tinggi jika ditempati mengingat ada potensi tanah bergerak/longsor maupun banjir.
“Beberapa solusi yang bisa segera kita lakukan adalah Pemprov di sini memiliki lahan sehingga bisa langsung digunakan untuk relokasi,” katanya.
Selain itu, lanjut Khofifah, di lokasi huntap tersebut juga masih ada lahan yang bisa digunakan sebagai sarana penguatan ekonomi masyarakat sekitar, sebagai contoh bisa untuk kandang komunal atau kandang bersama baik untuk warga yang tinggal di huntap maupun yang ada di Kampung Sumurup.
Baca Juga
“Sehingga sinergitas di antara warga sama-sama bisa mendorong ekonomi mereka. Desainnya nanti tergantung apakah warga lebih senang membangun kandang sapi atau kambing,” imbuhnya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat ini Pemkab Trenggalek juga tengah mencari lahan huntap untuk warga terdampak yang rumahnya masih belum direlokasi. Secara total, rumah terdampak longsor Trenggalek tersebut sebanyak 50 unit.
“Kami sedang upayakan untuk mencari lahan dengan sinergi bersama Baznas. Kemarin ada donasi senilai kurang lebih Rp891 juta itu nantinya sebagian akan kita belikan tanah. Tentunya tidak dengan mengurangi jumlah hutan di Trenggalek,” ujarnya.