Bisnis.com, SURABAYA - Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL), anak perusahaan PGN Saka, afiliasi dari PGN Subholding Gas Pertamina mencatatkan kinerja lifting minyak dan produksi gas di Wilayah Kerja (WK) Pangkah pada 2022 yang melampaui target.
CEO PGN Saka, Avep Disasmita menjelaskan bahwa capaian lifting minyak 2022 di WK Pangkah mencapai 7.620 barel/hari (BOPD) atau tercapai 143 persen dari target APBN yang hanya sebesar 7.000 BOPD. Sementara itu, saluran gas tercapai 50,51 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sebesar 120 persen dari target 33 MMSCFD.
“Meskipun ada berbagai tantangan, tetapi tahun lalu menjadi tahun yang sangat baik untuk kinerja produksi dan lifting PGN Saka, termasuk akhir-akhir ini kondisi cuaca yang tidak bersahabat di WK Pangkah,” ujarnya, Selasa (10/1/2023).
Upaya di Tahun 2023
Avep melanjutkan, PGN Saka sebagai induk terus memberikan dukungan, setidaknya pada 2023 akan dilakukan survei seismik 3 dimensi (3D Seismic 500 KM2) guna mendapatkan data dan memperbaiki data yang sudah ada di Lapangan Pangkah dan sekitarnya.
“Kegiatan ini merupakan terobosan yang juga telah di setujui oleh SKK Migas sebagai Percepatan Komitmen Kerja Pasti [KKP],” katanya.
Selain itu, lanjutnya, juga akan dilakukan rencana pengeboran 2 sumur tambahan di lapangan Sidayu, 1 sumur di Ujung Pangkah, dan 1 sumur eksplorasi di Lapangan Kepodang. Tahun ini juga, PGN Saka akan agresif mempertahankan hingga meningkatkan produksi melalui koordinasi yang intensif dengan SKK Migas.
Baca Juga
“Salah satunya dengan melakukan well deepening untuk mencapai lapisan yang berpotensi besar untuk mendapatkan cadangan yang cukup baik,” imbuhnya.
Direktur Operasi PGN Saka, Khostarosa Andhika Jaya menambahkan, pihaknya telah melakukan kerja sama pengadaan dan penggunaan Rig dengan PHE WMO untuk mengatasi kelangkaan Rig yang dibutuhkan untuk kegiatan pengeboran.
Pengawas Internal SKK Migas, Eko Indra Heri mengatakan, migas akan terus memberikan peranan yang dominan dalam mendukung penyediaan energi di Indonesia, termasuk peranan gas sebagai bahan baku industri akan semakin memberikan peran besar dalam mendukung pertumbuhan sektor industri petrokimia, pupuk dan industri lainnya.
“Kami berharap, SIPL dapat terus meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru, dan melakukan upaya untuk meningkatkan produksi sehingga dapat memberikan untuk pencapaian target produksi migas nasional 2030, yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD,” ujarnya.