Bisnis.com, SURABAYA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG dan unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) mendapat kredit sindikasi sustainability linked loan (SLL) dari 12 perbankan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan SLL ini merupakan langkah awal dalam mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
“Diharapkan, SLL ini akan menjadi satu aspek penting untuk menunjukkan keseriusan perseroan dalam hal Enviromental, Social, Governance (ESG) sehingga dapat meningkatkan ESG Score SIG, serta meningkatkan kepercayaan dan eksposur investor,” katanya dalam siaran pers, Selasa (20/12/2022).
Adapun SLL juga merupakan inisiatif SIG dan SBI dalam kerangka program dekarbonisasi terutama untuk memitigasi Transition Risk dalam Framework Taskforce on Climate Related Financial Disclosure (TCFD). SLL ini ditujukan untuk refinancing eksisting hutang bank sindikasi dan tidak menambah hutang.
Perseroan juga fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan yang ada di bidang building material yang ramah lingkungan dan memberikan solusi kepada stakeholders.
SIG sendiri telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada 2032.
Baca Juga
Penetapan target penurunan emisi karbon itu dilakukan melalui pengurangan clinker factor, peningkatan substitusi panas dari bahan bakar alternatif, dan optimalisasi konsumsi energi termal spesifik.
Andriano melanjutkan, inisiatif penurunan emisi karbon ini juga akan berdampak positif pada efisiensi biaya sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu, SLL memberikan benefit efisiensi margin bunga melalui pencapaian target penurunan emisi karbon.
"Dalam perjanjian kredit sindikasi SLL ini, SIG akan memperoleh kredit sebesar Rp4,15 triliun, sedangkan SBI memperoleh kredit sebesar Rp2,74 triliun,” jelasnya.
Adapun 12 perbankan yang melakukan penandatangan perjanjian kredit sindikasi SLL dengan SIG dan SBI yakni BNI sebagai agen fasilitas, disusul Bank Mandiri, CIMB Niaga, BTPN, HSCB Indonesia, Maybank Indonesia, BCA, DBS Indonesia, CTBC Indonesia, Bank Permata, MUFG Bank, dan Danamon sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB).
Senior VP Corporate Banking 2 Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Purwanto mengatakan implementasi SLL oleh SIG dan SBI ini diharapkan dapat mendorong pelaku industri dalam mendukung pembangunan dan perekonomian berkelanjutan.
"Kami turut berbangga dapat terlibat dalam proses SLL ini, dimulai dari penyusunan Sustainability Framework, kami berperan sebagai Sustainability Coordinator bersama dengan HSBC, dan dalam pembiayaan dapat turut serta sebagai kreditur dan MLAB,” katanya.
Menurutnya, strategi SIG dalam mengurangi emisi karbon diharapkan dapat menjadi percontohan bagi pelaku industri lain dalam komitmen mendukung pembangunan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.