Bisnis.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan dan menjamin kepada Arab Saudi bahwa investasi di Jatim memberikan keuntungan karena didukung infrastruktur yang baik dan kondusif.
Dalam rangkaian kegiatan misi Dagang dan investasi di Riyadh - Arab Saudi pada 28 November 2022, Gubernur Khofifah menawarkan berbagai potensi investasi di Jatim seperti tersedianya 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni KEK JIIPE Gresik, KEK Singhasari di Malang, serta Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo.
“Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan iklim usaha yang kondusif,” katanya dikutip dalam rilis, Selasa (29/11/2022).
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim di luar sektor non migas adalah yang tertinggi di antara provinsi di pulau Jawa, yakni pada kuartal/III 2022 tumbuh 6,13 persen.
“Begitu juga dengan pertumbuhan investasi di Jatim yang hampir 2 kali lipat dibandingkan pertumbuhan investasi secara nasional pada semester I/2022 yakni 69,2 persen (Yoy), sedangkan nasional 35,5 persen (Yoy),” jelasnya.
Khofifah mengatakan misi dagang Pemprov Jatim ke Riyadh ini merupakan kegiatan strategis yang diharapkan akan menarik investasi serta meningkatkan kinerja ekspor berbagai komoditas unggulan dari Jatim untuk memenuhi kebutuhan pasar perdagangan di Arab Saudi, sekaligus mempertemukan pelaku usaha Jatim dengan pelaku usaha/buyer di Riyadh.
Baca Juga
"KBRI di Riyadh yang juga memberikan support demi kelancaran misi dagang ini. Hampir semua produk yang ditawarkan telah mencatatkan transaksi dan mendapatkan mitra distributor. Komitmen investasi juga kita peroleh. Alhamdulillah ada permintaan untuk bussines trip ke Jatim agar mengenal potensi dan peluang lebih konkrit setidaknya dalam 1 - 2 bulan ke depan.” imbuhnya.
Dia menambahkan, setidaknya ada sejumlah komoditas Jatim yang potensial mengisi pasar Saudi Arabia yakni seperti produk makanan minuman dari industri kecil menengah.
Adapun nilai ekspor produk Jatim ke Arab Saudi periode Januari-Juli 2022 mencapai US$97,98 juta. Sedangkan nilai impor Arab Saudi ke Jatim dalam periode yang sama mencapai US$49,41 juta. Sehingga surplus perdagangan Jatim ke Arab Saudi mencapai US$48,58 juta. Komoditas Jatim rutin dikirim ke 3 daerah utama yakni Jeddah, Dammam dan Riyadh.
Komoditas yang diekspor ke Arab Saudi yakni misalnya olahan ikan sarden, cengkeh, arang kayu, kopi Robusta hingga MSG. Sedangkan Jatim selama ini mengimpor produk dari Arab Saudi berupa polyproylene, metanol, polimer etilen, kurma, kulit domba, kain nonwoven, kasa, cat dari bahan akrilik atau vinyl hingga malam artifisial.
“Saudi Arabia selama ini merupakan negara kedua terbesar tujuan utama ekspor Jatim setelah Uni Emirat Arab (UEA) sehingga Arab Saudi dipilih sebagai negara tujuan pertama dalam kegiatan misi dagang ini,” imbuh Khofifah.