Bisnis.com, MALANG — Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang menjadi korban meninggal ke-135 tragedi Kanjuruhan dikenal dan dikenang teman dan dosennya sebagai sosok berdedikasi, berprestasi, inovatif, serta ringan tangan membantu juniornya di kampus.
Fathur Rizqi, teman Farzah, mengenang almarhum sebagai sosok teman yang aktif untuk berkontribusi dan belajar hal baru semasa hidupnya. Terbukti dari dedikasinya untuk lembaga semi otonom (LSO) Surya.
Almarhum dipercaya mengemban tugas di bidang riset dan pengembangan. Bahkan juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI).
“Farzah adalah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Saat mewakili Kampus Putih, ia juga menunjukkan kegigihan itu. Bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi,” katanya, Senin (24/10/2022).
Fathur, sapaan akrabnya, menilai Farzah dikenal sebagai mahasiswa yang mempunyai hobi bermain sepak bola. Namun, dia mengingat, temannya itu sebelumnya hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion. Pertandingan Arema melawan Persebaya awal Oktober lalu menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.
“Saya kaget ketika diberitahu Farzah meninggal. Apalagi usai magrib keadaannya dia membaik. Namun sekitar jam setengah delapan malam kondisi yang memburuk dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Farzah adalah sosok yang sopan. Tidak jarang, kalau bicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa krama. Bahkan tugasnya di LSO Surya juga selalu diselesaikan dengan baik,” kata Fathur yang juga Ketua Tim LSO Surya UMM itu.
Baca Juga
Sekretaris Jurusan Teknik Sipil UMM, Moh. Abduh, menilai UMM merasa kehilangan, terutama juga khususnya sivitas akademika jurusan Teknik Sipil, setelah berpulangnya Farzah. Di lingkungan Jurusan Teknik Sipil UMM, almarhum yang turut membantu sebagai asisten laboratorium Muhammadiyah Applied Technology Center (MATC) dikenal sebagai asisten yang ramah dan tak segan membantu junior-juniornya untuk memahami berbagai materi.
“Almarhum merupakan mahasiswa yang aktif baik akademik maupun dalam aktivitas LSO Surya. Ia beberapa kali mewakili UMM dan tahun ini juga menjadi panitia tim yang mendukung para finalis ke final KBGI dan Kompetisi Jembatan Indonesia tahun ini. Tapi kehendak Allah berkata lain dan tentu tidak bisa diubah. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan diampuni kesalahannya,” katanya.
Oleh karena itulah, UMM berduka atas berpulangnya salah satu mahasiswa berprestasinya yang menjadi korban tragedi kanjuruhan menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (23/10) malam.
Farzah Kurniawan Jhovhanda yang asli orang Malang menjadi korban ke-135 yang meninggal karena tragedi Kanjuruhan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar selama 23 hari. Selama dalam perawatan, kondisi almarhum sempat membaik, namun pada akhirnya kondisinya semakin menurun hingga meninggal dunia.(K24)