Bisnis.com, SURABAYA — Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) menyebut kondisi harga jual telur ayam ras di tingkat on-farm atau peternak masih berada di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) sehingga situasi harga di pasar masih tergolong wajar.
Ketua Asosiasi PPRN, Rofi Yasifun mengatakan saat ini harga telur ayam di tingkat peternak adalah Rp22.000/kg, sedangkan HPP peternak seharusnya Rp24.000/kg.
“Jadi peternak itu belum untung. Kalau mau untung 5 persen saja, seharusnya harga jual di on farm adalah Rp25.000/kg,” katanya kepada Bisnis, Selasa (18/10/2022).
Dia mengatakan saat ini permintaan pasar juga sedang meningkat karena ada penambahan untuk bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Namun hal ini juga belum mampu mengangkat harga telur di peternak.
“Meskipun permintaan tinggi, tapi stoknya masih cukup melimpah,” imbuhnya.
Rofi menjelaskan jika saat ini harga telur ayam di pasar atau tingkat konsumen berada di kisaran Rp26.000 - Rp27.000/kg, hal itu cukup wajar karena memang masih berada di bawah harga acuan yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca Juga
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No.5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan tingkat pembelian di tingkat produsen dan konsumen untuk jagung, telur ayam ras dan daging ayam ras, harga acuan pembelian di tingkat produsen yakni Rp22.000/kg untuk batas bawah dan Rp24.000/kg untuk batas atas. Sedangkan harga acuan di tingkat konsumen yakni Rp27.000/kg.
Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim mencatat harga telur ayam ras rata-rata Rp25.149/kg, harga tertinggi terjadi di Sumenep Rp27.000/kg, dan terendah di Kabupaten Blitar Rp22.500/kg.
Pada pekan lalu, atau 10 Oktober 2022, harga konsumen berdasarkan Siskaperbapo rerata yakni Rp24.232/kg, tertinggi terjadi di Banyuwangi Rp26.200/kg dan terendah di Blitar Rp22.000/kg.