Bisnis.com, SURABAYA — Bisnis Indonesia Group menggelar Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2022 yang diselenggarakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (15/9/2022).
Pada gelaran BGTC 2022 hari pertama ini membahas tentang bagaimana membedakan keinginan dan kebutuhan yang dikupas oleh Mimien Susanto seorang Financial Planner, dan bagaimana semua menjadi bisa yang dibawakan oleh Brand Marketing Lead dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Redaktur Pelaksana Bisnis Indonesia, Gajah Kusumo menjelaskan BGTC merupakan sebuah program literasi yang ditujukan kepada milenial dan generasi Z sebagai tongkat estafet kemajuan bangsa untuk mengedukasi, menginspirasi dan memberikan pengetahuan terkait digitalisasi, finansial hingga jurnalistik.
“BGTC digelar sebagai upaya untuk mendekatkan mahasiswa dengan literasi dan inklusi keuangan dalam keseharian, sebab mahasiswa adalah agen perubahan yang diharapkan tercipta pemahaman atas produk digital dan manfaatnya sejak dini,” ujarnya dalam sambutan pembukaan BGTC 2022, Kamis (15/9/2022).
Dia menyebutkan inklusi keuangan di Indonesaia dalam beberapa tahun mengalami peningkatkan dari 76,19 persen pada 2019 menjadi 83,6 persen pada 2021. Namun sayangnya, perkembangan inklusi keuangan ini tidak diikuti dengan pertumbuhan literasi keuangan yang masih mencapai 38,03 persen pada 2019.
Untuk itu, lanjutnya, BGTC berkolaborasi dengan ITS untuk mendorong inklusi keuangan dan digital sehingga masyarakat khususnya mahasiswa dapat menangkap pertumbuhan ekonomi di era digital.
Baca Juga
“Ekonomi digital adalah kunci utama dalam pemulihan ekonomi, dan disokong oleh milenial dan Gen. Melalui ajang ini, kami berterima kasih kepada ITS yang telah membuka pintu masuk untuk menyebar benih-benih literasi digital,” imbuhnya.
Selain digelar di Surabaya, BGTC 2022 juga akan digelar di berbagai kampung di Indonesia seperti di Bogor, Jakarta, Pekanbaru, Makassar, dan akan ditutup di Samarinda.
Dekan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital atau Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) ITS, Imam Baihaqi mengatakan dunia digital mau tidak mau harus dihadapi. Saat ini dunia digital sudah mengalami transformasi yang cukup besar dan masif terutama terakselerasi oleh adanya pandemi Covid-19 sejak 2022.
“Jadi banyak perusahaan yang tadinya enggan bertransformasi digital akhirnya melaksanakan transformasi digital karena terpaksa, tapi kemudian terjadi contactless yang menjadi tantangan karena menyebabkan banyak jenis pekerjaan yang tidak lagi eksis, contohnya admin karena admin sudah bisa dilakukan secara digital dengan cepat,” jelasnya.
Dia mengatakan banyak profesi lama yang akhirnya berguguran tetapi muncul profesi baru yang mengikuti gaya digitalisasi. Untuk itu, mahasiswa ITS diharapkan bisa mengantisipasi adanya perubahan zaman ini.
“Perubahan zaman sekarang ini perlu skil tertentu untuk menghadapi tantangan yang ada. Kalau menjadi mahasiwa kupu-kupu (kuliah pulang) tidak akan dapat apa-apa. Untuk itu melalui kegiatan seperti ini diharapkan bisa mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja dan perkembangan ke depan,” imbuhnya.