Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur mencatat tren transaksi pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) di Jatim hingga kini telah mencapai 3,23 juta transaksi dengan total nilai Rp530 miliar.
Kepala BI Jatim Budi Hanoto mengatakan implementasi penggunaan QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran digital telah mengalami pertumbuhan yang pesat yakni tumbuh 197 persen secara tahunan.
“Pertumbuhan transaksi ini sejalah dengan pertumbuhan jumlah merchant yang menyiapkan QRcode di setiap outletnya dengan total sebanyak 2,12 juta merchant. Dari jumlah itu, sebanyak 97 persen merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” jelasnya dalam opening ceremony Festival Simfoni Rupiah di Tunjungan Plaza 6 Surabaya, Kamis (25/8/2022).
Peningkatan penggunaan QRIS untuk setiap transaksi keuangan ini, lanjut Budi, juga tidak lepas dari peran sektor perbankan yang menjadi mitra penyelenggara QRIS di Jatim.
Menurut Budi, kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2 tahun lalu telah memaksa masyarakat untuk berprilaku digital. Namun hal ini juga sesuai dengan salah satu tema besar Presidensi G20 di Bali pada November mendatang yang mengusung agenda transformasi digital untuk meningkatkan inklusi keuangan.
“BI telah melakukan berbagai inisiatif sebagai implementasi blue print sistem pembayaran BI di 2025. Dalam bentuk aksi kolaboratif, inklusif dan juga mereposisi perannya untuk menjaga keseimbangan antara inovasi digital yang semakin berkembang dengan risiko yang menyertainya,” katanya.
Budi melanjutkan, untuk terus mendorong sinergi sistem pembayaran yang inklusif melalui orientasi cinta rupiah, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim menggelar Festival Simfoni Rupiah di Tunjungan Plaza Surabaya mulai 25 - 28 Agustus 2022.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian program strategis sistem pembayaran yang sebelumnya telah dilakukan launching pasar Siap QRIS sebanyak 36 pasar, dan 15 pusat perbelanjaan yang sehat, inovatif, dan aman, salah satunya di Tunjungan Plaza ini, dan akan diselenggarakan juga di pasar Malam Kodam,” ujarnya.
Selain mendorong inklusi sistem pembayaran digital melalui QRIS maupun BI-Fast, BI juga tetap mengedukasi masyarakat terhadap uang tunai rupiah, salah satunya dengan meluncurkan desain baru uang kertas rupiah yang lebih kuat dan andal dalam sisi pengamanan serta ketahanan bahannya.
“Edukasi untuk uang rupiah tunai juga perlu dilakukan. Kami mengajak masyarakat untuk cinta dan bangga rupiah dalam mendukung rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dengan mengeluarkan uang baru tahun emisi 2022,” imbuhnya.
Adapun dalam gelaran Festival Simfoni Rupiah ini juga akan dilakukan diskusi dengan sejumlah ahli, pemda serta provinsi lain yang memang telah sukses dalam pelaksanaan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Dalam gelaran tersebut juga akan ada kegiatan roadshow dan sosialisasi BI-Fast, dan rangkaian webinar tentang perlindungan konsumen, serta terdapat booth penukaran rupiah, hingga booth pojok kopi yang diisi oleh salah satu UMKM binaan BI di bidang kopi.