Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Jatim Minta Harga Rumah Subsidi Dikoreksi

Sebelumnya REI Jatim telah mengusulkan kenaikan harga rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar 7 persen pada 2022.
Warga melintas di proyek pembangunan rumah bersubsidi./Bisnis-Abdurachman
Warga melintas di proyek pembangunan rumah bersubsidi./Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pengusaha properti yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur meminta pemerintah untuk menaikkan harga rumah subsidi lantaran harga bahan meterial bangunan telah mengalami kenaikan.

Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy mengatakan kenaikan harga bahan material yang terjadi saat ini merupakan dampak dari pengaruh global, salah satunya adanya perang Rusia - Ukraina.

“Harga barang dan material saat ini terus bergerak naik, jadi aturan harga rumah subsidi perlu dinaikkan, apalagi harga rumah subsidi sudah lama tidak naik,” katanya, Selasa (2/8/2022).

Dia mengatakan dalam bisnis properti terdapat sedikitnya 174 bidang usaha yang berkaitan, termasuk setiap bahan baku bangunan mulai dari batu bata, cat, keramik, kayu, besi dan lainnya.

“Kenaikan harga material bangunan saat ini sudah mencapai 20 - 30 persen, dan material yang paling tinggi kenaikkan harganya yakni besi,” katanya.

Soesilo menambahkan harga rumah subsidi saat ini masih dipatok sebesar Rp150,5 juta. Namun, menurutnya, harga rumah subsidi yang ideal untuk menutup biaya produksi yakni sekitar Rp162 juta - Rp165 juta.

Sekretaris REI Jatim, Andi Rahmean Pohan mengatakan sebelumnya REI Jatim telah mengusulkan kenaikan harga rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar 7 persen pada 2022.

"Kami berharap tahun ini ada kenaikan harga rumah subsidi. Persentase kenaikan harga rumah tersebut juga cukup moderat, karena dihitung dari tingkat inflasi di sektor konstruksi itu mungkin bisa 20 persen, tahun lalu saja inflasi di sektor ini mencapai 14 persen,” jelasnya.

Andi menambahkan Kementerian PUPR sendiri juga telah melihat inflasi secara keseluruhan yang mencapai 3 - 4 persen. Namun dari inflasi tersebut, terbanyak memang dipengaruhi oleh sektor bahan pangan mulai dari bawang dan cabai.

“Sedangkan di konstruksi, komponen besi mengalami inflasi tinggi sekali, dan kami menyadari bahwa daya beli masyarakat juga belum meningkat 100 persen karena dampak pandemi,” imbuhnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, proyek pembangunan rumah subsidi di Jatim yang digarap oleh REI Jatim pada 2020 tercatat hanya mampu mencapai 50 persen dari target 10.000 unit. Kondisi tersebut disebabkan oleh pandemi. Pada 2021, REI Jatim juga menargetkan pembangunan rumah subsidi sebanyak 8.000 - 10.000 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper