Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN (Persero) tengah melakukan pekerjaan penambahan infrastruktur kelistrikan untuk meningkatkan daya listrik dari Surabaya ke Madura melalui Jembatan Suramadu.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jatim dan Bali (UIP JBTB) Muhammad Ramadansyah mengatakan infrastruktur tambahan yang sedang dibangun tersebut yakni Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Kedinding-Tx Bangkalan Sirkit 3 dan 4.
“Penambahan infrastruktur ini dilakukan karena konsumsi listrik di Pulau Madura terus meningkat,” katanya, Jumat (29/7/2022).
Dia menjelaskan SKTT 150 kV Kedinding-Tx Bangkalan Sirkit 3 dan 4 saat ini sedang dalam periode pemasangan kabel SKTT pada lintasan Jembatan Suramadu. Proses pemasangan kabel ini menyebabkan terjadinya pengalihan lalu lintas di Jembatan Suramadu.
“Untuk itu, dalam pekerjaan ini, kami bekerja sama dengan Polda Jatim, dan pengalihan lalu lintas di Jembatan Suramadu terpantau lancar,” ujarnya.
Ramadansyah menambahkan, pengalihan lalu lintas roda 2 ke lintasan roda 4 yang dilakukan selama 1 tahun ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu 6 bulan pengalihan untuk arah Surabaya-Madura dan 6 bulan untuk arah sebaliknya.
“Jaringan transmisi yang terbentang dari Kedinding hingga Tx Bangkalan di Jembatan Suramadu ini nantinya akan memperkuat kelistrikan Madura,” katanya.
Adapun saat ini Pulau Madura disokong 2 sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ujung/Kenjeran - SKTT 150 kV Suramadu 1 dan 2 SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur sehingga untuk menambah keandalan perlu dibangun kembali infrastruktur kelistrikan tambahan.
Dia menambahkan, dibangunnya sirkit 3 dan 4 ini menjadi upaya mitigasi untuk menjaga pasokan dan meningkatkan keandalan kelistrikan. Infrastruktur yang sedang dalam proses pembangunan ini nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 kms dan direncanakan akan beroperasi pada 2023.
“Kami berharap dengan adanya peningkatan keandalan listrik ini nantinya akan menopang dan memperlancar kegiatan masyarakat, baik kegiatan ekonomi untuk peningkatan taraf hidup maupun untuk kehidupan keberagamaan seperti kegiatan pesantren-pesantren yang dalam kesehariannya membutuhkan listrik,” imbuhnya.