Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan penyedia layanan logistik terpadu Indra Jaya Swastika (IJS) memperluas layanan sebagai bagian dari peningkatan efisiensi bisnis sekaligus memberi nilai tambah ke konsumen.
Direktur PT IJS, Listya Sastrawati, menjelaskan perusahaan kini menyediakan layanan terpadu ekspor-impor, baik dari sistem admistrasi, perkantoran, pergudangan, penumpukan, pusat distribusi, maupun konsolidasi barang hingga transportasi. Semua itu dilakukan dalam satu lokasi sehingga efisien.
"Kalau dulu kami depo saja, sekarang IJS sudah berkembang jadi Integrated Logistic Center," jelas Listya, Rabu(13/7/2022).
Listya menggambarkan untuk penanganan container ekspor dan impor, IJS didukung fasilitas kepabeanan, seperti Tempat Penimbunan Sementara dan Tempat Penimbunan Pabean. Semua aktivitas itu terintegrasi mengingat IJS mengantongi izin sebagai pusat logistik berikat (PLB).
“Kami sudah menerima sertifikasi & ijin PLB sejak th 2016 dari Menteri Keuangan, dan diresmikan th. 2017 oleh Menteri Perdagangan.” Jelasnya.
Demi memberi layanan prima, Listya mengatakan perseroanjuga menyediakan layanan pergudangan komersial. Fasilitas ini bakal memberi dukungan terhadap pusat distribusi ke Indonesia bagian timur.
"Jadi tempat penyimpanan container maupun barang impor/ekspor di tempat kami maupun kegiatan pengiriman merupakan bagian dari pelayanan IJS. Demikian juga dengan Konsolidasi ekspor." ujarnya.
Menurutnya integrasi layanan bisa meningkatkan efisiensi bisnis, mengingat lokasi yang dikelola perseroan berada dalam satu Kawasan. Selain itu, integrasi sistem logistik juga didukung layanan berbasis teknologi. Pesan atau booking kontainer dan layanan sejenisnya bisa via online.
IJS di Surabaya mengelola lahan 26 hektare, dan digunakanuntuk lapangan penumpukan, layanan kepabeanan, lapangankonsolidasi, kantor dan layanan pendukung logistik lainnya. Perseoran juga mengelola lahan sejenis di Semarang seluas5,5 ha.
Guna memperkuat layanan terintegrasi di bidang logistik, IJS sedang ekspansi menyiapkan lahan tambahan untukpergudangan dan pusat distribusi. Proses penyiapan fasilitasseluas 5 ha ini sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Sekarangmasih pengembangan, penataan lahan dsb," jelasnya.
Dengan berbagai layanan tersebut, Listya berharapperusahaan yang dikenal memiliki depo kontainer terbesar se-Asia Tenggara ini bisa mendukung proses bisnis yang semakin efisien.
