Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur tengah mengembangkan program Rumah Vokasi di lima daerah tahun ini sebagai bagian dari upaya revitalisasi dunia pendidikan dan pelatihan.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan lima daerah yang akan menjadi Sasaran pembangunan Rumah Vokasi ini di antaranya adalah Gresik, Pasuruan, Tuban, Kediri dan Banyuwangi.
“Kelima daerah ini dipilih karena memiliki potensi yang besar dalam pengembangan dunian pendidikan vokasi mengingat di wilayah ini banyak sekali kawasan industri dan investasi yang membutuhkan SDM yang siap kerja,” katanya, Rabu (29/6/2022).
Dia mengatakan revitalisasi pelatihan dan pendidikan vokasi telah dituangkan dalam Perpres Nomor 68 Tahun 2022. Nantinya, Rumah Vokasi ini akan menjadi jujugan bagi industri dan perusahaan, SMK dan perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang unggul.
“Di Rumah Vokasi ini nantinya akan ada konsultan vokasi yang memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi program, me-link and match atau mengawinkan kurikulum dan mengharmonisasikan dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri serta melakukan pendampingan hingga monitoring dan evaluasi,” ujar Adik.
Dia menambahkan, program ini juga merupakan kerja sama antara Kadin Jatim dengan Kadin Jerman (IHK Trier), serta Apindo, SMK, dan perguruan tinggi, serta pemerintah daerah setempat dan Pemprov Jatim untuk menekan angka pengangguran di Jatim.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan tingkat penggangguran terbuka (TPT) di Jatim per Februari 2022 tercatat 4,81 persen atau mengalami penurunan 0,36 persen poin dibandingkan Februari 2021.
“Jumlah pengangguran di Jatim memang bertambah sejak terjadi pandemi Covid-19. Pada Februari 2020 tercatat 810.000 orang kemudian meningkat menjadi 1,15 juta pada Februari 2021, dan tahun ini pada periode Februari berhasil turun menjadi 1,11 juta orang,” ujarnya.
Adapun data BPS Jatim mencatat, jumlah angkatan kerja di Jatim per Februari 2022 mencapai 23,04 juta orang atau naik sebanyak 861.000 orang. Dari total angkatan kerja itu, sebanyak 21,93 juta orang telah bekerja atau naik 901.000 orang dibandingkan periode sama tahun lalu, sedangkan sebanyak 1,11 juta orang merupakan pengangguran.
Tingkat pengangguran di perkotaan menunjukkan angka yang lebih tinggi yakni 6,69 persen, sedangkan di pedesaan hanya 2,71 persen.
Secara total penduduk usia kerja di Jatim mencapai 32,45 juta orang atau naik 659.000 orang. Dari jumlah penduduk usia kerja, sebanyak 9,42 juta orang bukan termasuk angkatan kerja.