Bisnis.com, SURABAYA – Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Jawa Timur melaporkan rata-rata tingkat hunian kamar hotel atau okupansi hotel pada masa libur Lebaran 2022 mampu mencapai 75 persen - 80 persen terutama di daerah wisata.
Ketua PPHI Jatim Mochamad Soleh mengatakan secara umum kondisi objek wisata maupun akomodasi saat ini sudah lebih baik tetapi masih belum seperti sebelum pandemi. Pengusaha pun berharap situasi Covid-19 tidak meningkat lagi setelah momen liburan berakhir.
“Adanya pelonggaran aturan perjalanan oleh pemerintah ini cukup membuat angka kunjungan wisatawan di Jatim meningkat, termasuk bagi sektor akomodasi,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (5/5/2022).
Dia menjelaskan bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel atau okupansi hotel di Jatim paling tinggi terjadi di daerah kawasan wisata seperti Batu, Malang, Bromo, Tretes, dan Trawas dengan rata-rata okupansi mencapai 100 persen yang akan berlangsung hingga 7 Mei 2022.
“Sementara untuk daerah Ibu Kota Jatim yakni Surabaya dan sekitarnya mencatatkan okupansi hotel rata-rata mencapai 70 persen saat libur Lebaran, tetapi mulai 4 Mei turun menjadi 50 persen,” jelasnya.
Sedangkan daerah di luar Surabaya dan kawasan wisata Malang, Pasuruan dan Probolinggo, okupansi rata-rata 60 persen dan pasca Lebaran diperkirakan kembali turun menjadi 30 persen.
Baca Juga
“Memang TPK akomodasi di daerah wisata itu penuh sejalan dengan kondisi objek wisata di Jatim yang berpusat di Batu dan Bromo kondisinya juga penuh,” imbuhnya.
Kendati demikian, lanjut Soleh, sejauh ini objek wisata dan akomodasi umumnya juga sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan wisatawan di musim libur Lebaran terutama berkaitan dengan prosedur kesehatan Covid-19, termasuk dengan menerapkan konsep wisata halal atau moslem friendly.
“Obyek wisata di Jatim umumnya sudah menerapkan konsep halal atau moslem friendly dengan melengkapi fasilitas ibadah bagi muslim dan menyediakan makanan halal,” imbuhnya.