Bisnis.com, SURABAYA — Honda Surabaya Center (HSC), diler mobil Honda di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara memperkirakan tren penjualan mobil pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini bisa terangkat 7 -8 persen.
Marketing and After Sales Service Director HSC, Wendy Miharja mengatakan perkiraan kenaikan penjualan di momen tertentu tersebut masih lebih rendah dibandingkan pada momen yang sama sebelum pandemi yang rerata bisa mencapai 10 - 15 persen.
“Prediksi Ramadan tahun ini memang tidak bisa setinggi tahun-tahun sebelum pandemi meskipun perekonomian sudah bergeliat, dan permintaan konsumen terhadap otomotif meningkat,” katanya di sela-sela Buka Bersama Honda, Rabu (6/4/2022).
Dia menjelaskan perkiraan pertumbuhan penjualan itu bukan karena daya beli masyarakat yang belum pulih tetapi lebih karena kendala suplai kendaraan dari Honda Prospect Motor (HPM) belum mampu memenuhi permintaan pasar.
“Bahkan sampai saat ini kami masih ada inden sebanyak 1.600 unit lebih. Konsumen harus menunggu bahkan sampai 3 bulan untuk tipe tertentu, bahkan inden Honda HRV itu bisa sampai September,” jelasnya.
Adapun dari total inden tersebut mobil yang paling banyak ditunggu yakni Brio, disusul HRV, BRV dan terakhir CRV.
Baca Juga
Wendy menjelaskan HSC sendiri tahun ini bahkan melakukan koreksi target penjualan yang awalnya ditarget 21.000 unit, dikoreksi menjadi 19.694 unit. Namun begitu, koreksi target tersebut masih lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan 2021 yang hanya 10.000 unit.
“Memang targetnya masih belum bisa seperti sebelum pandemi, yang rata-rata bisa terjual 23.000 unit,” imbuhnya.
Meski begitu, kata Wendy, penjualan HSC di kuartal I/2022 sudah cukup bagus dengan mencatatkan pertumbuhan 19 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
“Kembali lagi, karena masalah suplai dari pabrik dan dengan kondisi pandemi yang membaik ini seharusnya penjualan kita di kuartal/I bisa tumbuh lebih dari 19 persen,” imbuhnya.