Bisnis.com, MALANG — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membantu pemerintah mendorong literasi digital bagi UMKM sebagai motor pemulihan ekonomi nasional dengan berbagai program digitalisasi.
Pemimpin BNI Wilayah 18, Beby Lolita Indriani, mengatakan BNI memiliki berbagai solusi transaksi digital yang dapat digunakan untuk memudahkan transaksi perbankan bagi nasabah khususnya UMKM. Hal itu solusi yang memudahkan UMKM untuk menerima pembayaran secara nontunai menggunakan kartu debit, kartu kredit, dan aplikasi QRIS.
"BNI pun memberikan solusi perluasan layanan BNI melalui pihak ketiga sehingga UMKM dapat melakukan kerja sama dengan BNI menjadi BNI Agen46 sekaligus mendapatkan keuntungan berupa pendapatan tambahan dari bagi hasil atas setiap transaksi," ujarnya saat memberikan materi tentang BNI pada Ujian Kompetensi Wartawan PWI Malang Raya di Malang, Kamis (31/3/2022).
Menurut dia, perseroan juga memiliki aplikasi BNI Mobile Banking yang dapat diakses melalui smartphone untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan pembayaran kepada supplier, dan melihat rincian transaksi.
"Potensi digitalisasi UMKM ini sangat besar. Kami akan terus berpartisipasi dari berbagai pihak sambil mengoptimalkan semua channel layanan digital banking yang kami milik. BNI selalu berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan bisnis UMKM dan bisnis digital," katanya.
Selain solusi berupa pembayaran digital, perseroan juga memiliki berbagai solusi pembiayaan bagi UMKM yang dapat mengakomodasi kebutuhan modal untuk berbagai segmen dan sektor usaha seperti KUR dan BNI Wirausaha.
Baca Juga
"Bahkan, untuk UMKM yang memiliki orientasi ekspor, BNI juga memiliki solusi untuk membantu UMKM dalam melakukan ekspor yaitu BNI Xpora. Pengajuannya juga sangat mudah dimana UMKM cukup mendatangi outlet BNI terdekat. BNI Wilayah 18 sendiri memiliki 84 outlet BNI yang tersebar di 25 kota/kabupaten dari Pacitan sampai Banyuwangi," ujarnya.
Dia menegaskan pula, BNI terus melanjutkan ekspansi program digitalisasi UMKM di tengah potensi pemulihan ekonomi yang semakin kuat pada tahun ini. Dalam rangka mendukung realisasi program tersebut, BNI proaktif berpartisipasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, asosiasi dan industri pendukung lain.
Program digitalisasi menjadi perhatian BNI karena potensi ekonomi digital sangat besar. Pada pertemuan yang dilakukan oleh Pemerintah pada Digital Economy Group di G20, Beby menjelaskan, Bank Indonesia menyampaikan bahwa ekonomi digital di Indonesia berpotensi untuk tumbuh delapan kali lipat menjadi Rp4.500 triliun dan menjadi negara dengan gross merchandise value terbesar di Asia Tenggara.
"Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, potensi jumlah UMKM di Indonesia yang akan tergabung dalam marketplace digital adalah sebanyak 20 juta dan menjadi 30 juta UMKM di tahun 2024," ucapnya.(K24)