Bisnis.com, MALANG — Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di kompleks kampus II Institut Teknologi Nasional, Malang, berkapasitas 500 kWp yang dibangun atas kerja sama perguruan tinggi tersebut dengan SUN Energy diprioritaskan untuk kegiatan riset energi baru dan terbarukan atau EBT selain pemenuhan kebutuhan energi di lingkungan kampus tersebut.
Rektor ITN Malang, Prof. Abraham Lomi, menjelaskan ini PLTS pertama dan terbesar di Pulau Jawa. "Ini loncatan yang luar biasa dalam membangun dan melaksanakan program Presiden," ungkapnya pada peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) milik ITN Malang Kampus II di Jalan Raya Karanglo KM 2, Tasikmadu, Malang, Rabu (23/3/2022).
Dia menambahkan, riset-riset dosen dan mahasiswa akan dikembangkan pusat pelatihan dan alih teknologi. Sumber energi terbarukan akan dimanfaatkan secara optimal dalam inkubator bisnis sebagai rekayasa engineering yang dikembangkan di berbagai program studi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kehadiran PLTS di ITN, kata Direktur Utama SUN Energy, Roy Wijaya, tidak hanya memberikan dampak kepada lingkungan melalui pengurangan emisi karbon, melainkan mampu berdampak pada efisiensi biaya listrik.
Terlebih lagi, pemanfaatan PLTS di lingkungan pendidikan mampu mendorong pengetahuan para civitas akademika terkait dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Melalui Kehadiran PLTS di Institusi Pendidikan, dia meyakinkan, ITN Malang mampu menjadi promotor sekaligus akselerator penggunaan energi bersih di setiap kawasan di Indonesia, tidak terkecuali kawasan pendidikan.
Baca Juga
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, saat meresmikan PLTS tersebut, mengatakan PLTS ini merupakan PLTS pertama dan terbesar di Jawa untuk skala kampus, dan terbesar kedua di Indonesia. Laboratorium PLTS ITN Malang berkapasitas 500 kWp.
“Saya datang ke sini ingin menanamkan bahwa tidak ada yang tidak bisa. Kenapa kita selalu bertumpu pada orang lain. Saya tidak ingin bangsa ini menjadi bangsa yang lemah. Kalau kita bisa mengelola sumber daya kita dengan sebaik-baiknya, maka kita akan menjadi bangsa yang besar. ITN Malang yang akan menjawabnya," ucapnya. (K24)