Bisnis.com, LUMAJANG - Beberapa infrastruktur penunjang di lahan relokasi bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai dibangun, di antaranya pemasangan jaringan listrik, saluran air bersih, drainase, dan pembangunan jalan lingkungan.
"Sudah ada progres pembangunan infrastruktur penunjang kawasan relokasi, namun saat ini proses pembangunan masih dipusatkan di sebelah selatan, tahap pertama pembangunan hunian sementara dan hunian tetap (Dusun Kebondeli Selatan)," kata Asisten Administrasi Sekda Kabupaten Lumajang Nugroho Dwi Atmoko di Lumajang, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, untuk infrastruktur penunjang pemasangan jaringan listrik sudah ada 97 tiang khusus di sebelah selatan pada tahap pertama, pembangunan jalan lingkungan dari konstruksi beton sudah dimulai, pembangunan jaringan air bersih dan pemasangan pipa air bersih serta saluran limbah domestik.
"Percepatan terus dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat atau relawan yang terlibat dalam pembangunan hunian sementara dan hunian tetap," tuturnya.
Sesuai arahan Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu, lanjut dia, pembangunan kawasan relokasi tahap pertama ditargetkan rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Itu disiapkan dalam rangka sewaktu-waktu memindahkan pengungsi, maka blok itu sudah siap dari sisi hunian tetap dan hunian sementara, juga infrastruktur penunjangnya, sesuai arahan Wapres targetnya selesai sebelum Lebaran atau awal Mei 2022," katanya.
Baca Juga
Nugroho mengatakan target tersebut cukup berat, namun pihaknya optimistis bahwa masyarakat yang terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru dapat segera menempati hunian sementara dan hunian tetap sebelum Lebaran.
Sementara itu, percepatan pembangunan hunian tetap bagi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru terus dilakukan. Dari target 1.951 unit hunian tetap yang sudah dipastikan dibangun, saat ini sudah mencapai 1.100 unit lebih hunian tetap yang sudah terbangun.
Sebelumnya Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan pihaknya akan terus melakukan koordinasi terkait kapan dimulainya warga masuk ke hunian tetap dan kebutuhan dasar warga, bahkan penataan terhadap wilayah karena sebelumnya masyarakat yang bertempat tinggal satu wilayah nantinya akan dipertemukan kembali dalam satu wilayah RT/RW dan dusun.
"Kami juga berkeinginan agar listrik dan air segera sampai di masing-masing rumah, sehingga masyarakat bisa dengan cepat dipindahkan dari tempat pengungsian ke hunian tetap," ucap bupati yang biasa disapa Cak Thoriq itu.