Bisnis.com, SURABAYA — PT Siantar Top Tbk. (STTP) tengah menyiapkan sejumlah produk baru yang semakin beragam untuk memperkuat pasar jajanan ringan baik di pasar domestik maupun pasar ekspor.
Direktur Utama Siantar Top, Agus Suhartanto mengatakan perseroan tahun ini telah menyiapkan belanja modal mencapai Rp350 miliar, salah satunya untuk penambahan mesin untuk produk baru, maupun untuk bangunan pabrik.
“Kami sedang mempersiapkan produk baru yang akan kita luncurkan tahun ini. Rencananya di setiap item ada 2 produk baru. Namun kami tetap akan melihat situasi dan kondisi, terutama karena ketersediaan bahan baku akhir-akhir ini cukup terbatas dengan harganya yang naik, misalnya seperti minyak goreng, tepung, gula dan kentang,” jelasnya dalam RUPS pergantian direksi, Kamis (3/2/2022).
Dia mengatakan di tengah kondisi pandemi yang belum berakhir, perseroan terus berupaya untuk tetap tumbuh dengan target pertumbuhan double digit, termasuk memperluas pasar-pasar baru di luar negeri.
“Kami terus mencari pasar-pasar baru di negara lain, tetapi tetap menjaga pasar yang sudah ada karena memang persaingan semakin tidak mudah, apalagi masing-masing negara itu juga membatasi impor,” katanya.
Adapun saat ini ekspor produk Siantar Top kebanyakan ke pasar di China, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam dan akan terus dikembangkan hingga ke Timur Tengah, Australia dan Afrika.
Baca Juga
Agus mengatakan saat ini kontribusi pasar ekspor terhadap total penjualan Siantar Top masih sekitar 10 persen, dan untuk pasar domestik sebanyak 90 persen. Namun secara pertumbuhan kedua pasar itu tetap mengalami pertumbuhan positif.
“Ekspor maupun domestik keduanya kita kontrol terus supaya tetap growth, tetapi memang secara kontribusi pasar ekspor masih belum banyak,” katanya.
Hingga September 2021, Siantar Top mencatatkan kinerja penjualan sebesar Rp3,04 triliun atau naik 8,06 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp2,8 triliun. Sementara, laba bersih hingga September 2021 juga tercatat mencapai Rp433 miliar atau turun 9,6 persen.
“Penurunan laba ini terjadi karena tergerus beban usaha yang meningkat akibat naiknya harga bahan baku dan sumber energi yang naik signifikan,” imbuhnya.
Dalam RUPS tersebut, STTP mengumumkan perubahan atau pergantian direksi baru di antaranya Direktur Utama akan dijabat oleh Armin, untuk jabatan Direktur yakni Suwanto dan Heng Hok Soei/ Shindo Sumidomo. Sementara Komisaris Utama Juwita Wijaya dan Komisaris Independen Osbert Kosasih.