Bisnis.com, SURABAYA - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berharap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Bawean ke depan bisa menjadi pilot project untuk pengembangan pembangkit hybrid antara PLTS dengan pembangkit fosil di kepulauan seluruh Indonesia.
Direktur Utama PJB, Gong Matua Hasibuan mengatakan pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sudah menjadi komitmen untuk memasuki era transisi menuju energi hijau seiring dengan pelaksanaan Paris Agreement yakni untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target bauran energi baru terbarukan ini minimal 23 persen dari konsumsi energi pada 2025. Kemudian pada 2050 targetnya akan ditingkatkan menjadi 30 persen,” jelasnya dalam rilis, Kamis (16/12/2021).
Gong Matua mengatakan untuk mencapai target tersebut, salah satu yang dilakukan adalah pengembangan EBT berbasis potensi setempat untuk kelompok masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau.
Dia menjelaskan proyek PLTS di Pulau Bawean yang sudah diresmikan pada 14 Desember lalu ini memiliki kapasitas 408 kWp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kWh. Dengan hadirnya PLTS di Bawean ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mencapai target 100 persen elektrifikasi pada 2022.
Baca Juga
“Hingga kuartal I/2021, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,28 persen dengan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen,” katanya.
Adapun PLTS Photovoltaic seperti PLTS Bawean sendiri merupakan salah satu teknologi yang paling menjanjikan untuk menghasilkan energi listrik yang ekonomis, bersih dan sustainable.
Energi Photovoltaic ideal untuk meningkatkan bauran energi nasional karena memiliki sifat yang mudah dibangun dan pengembangannya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan teknologi lainnya.
PJB sendiri sebelumnya telah membangun PLTS Photovoltaic dengan kapasitas 1 Megawatt peak (MWp) di area PLTA Cirata yang didesain khusus untuk tujuan penelitian sebagai pengayaan pengetahuan dan pengalaman PJB dalam pengoperasian PLTS skala besar di Indonesia.
Selain itu, PJB juga mulai mengembangkan pembangunan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac yang berlokasi di Waduk PLTA Cirata bermitra dengan Masdar. Proyek ini direncanakan akan terkoneksi dengan Sistem Jawa-Bali 150 kV dan dapat beroperasi pada akhir 2022. Pada Agustus 2021, proyek ini telah mencapai tahapan financial close dengan nilai investasi US$140 juta.