Bisnis.com, SURABAYA – Emiren flexible packaging film atau kemasan PT Trias Sentosa Tbk. (TRST) berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 20,7 persen sepanjang Januari–September 2021.
Direktur Utama Trias Sentosa Sugeng Kurniawan mengatakan, peningkatan kinerja penjualan tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga jual akibat kenaikan harga bahan baku minyak bumi. Melonjaknya permintaan pasar domestik dan global juga menjadi faktor pendorong tumbuhnya penjualan perusahaan.
“Harga bahan baku tahun ini mengalami kenaikan 15–20 persen, ini inline dengan peningkatan harga jual yang lebih bagus. Meskipun sebenarnya penjualan sepanjang tahun ini secara volume relatif tumbuh, tapi tidak banyak,” jelasnya dalam paparan publik TRST, Jumat (26/11/2021).
Dia memaparkan, realisasi penjualan Trias sepanjang Januari–September 2021 tercatat Rp2,7 triliun, atau tumbuh 20,7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp2,21 triliun.
Sementara itu, laba bruto perusahaan pada Januari–September 2021 tercatat Rp347 miliar, atau naik 51,9 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
“Sepanjang tahun ini penjualan Trias sebesar 47 persen merupakan kontribusi dari pasar ekspor, sedangkan 53 persen dikontribusi pasar domestik. Kalau dilihat dari kinerja ekspor kami tahun lalu, kontribusinya hanya 44 persen, yang berarti pasar ekspor kami meningkat,” jelasnya.
Baca Juga
Selama ini, pangsa ekspor terbesar Trias adalah Amerika Serikat, Jepang, Australia, negara-negara Asean, China, Taiwan, Timur Tengah, hingga Korea Selatan.
Sugeng menjelaskan, perseroan mampu meningkatkan margin yang cukup bagus, sebab telah melakukan berbagai efisiensi baik dari segi material, energi listrik, dan gas.
Dia menambahkan, ke depan masih ada tantangan industri kemasan, mulai dari penanganan pandemi hingga gangguan rantai pasok bahan baku dan barang jadi.
Namun begitu, lanjut Sugeng, tingkat utilitas pabrik Trias sudah mencapai 90 persen, sehingga perseroan telah jauh hari melakukan investasi baru secara bertahap yang diperkirakan baru bisa beroperasi pada kuartal IV/2022.
“Mudah-mudahan mesin datang pada tahun depan. Kalau tidak ada aral melintang, mesin baru mulai jalan pada kuartal keempat tahun depan, sebab proses pengapalan saat ini memang tidaklah mudah,” imbuhnya.
Adapun, investasi Trias saat ini adalah menambah dua unit mesin pembuatan flexible film. Unit pertama, yakni produksi Biaxially Oriented PolyPropylene (BOPP) Films yang memiliki kapasitas produksi 30.000 ton/tahun dengan investasi sebesar US$40 juta.
Unit kedua merupakan film Cast Polypropylene (CPP) yang memiliki kapasitas 15.000 ton/tahun dengan investasi US$7,5 juta.