Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menjajaki kerja sama dengan Bank Pembangunan Jerman yakni Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KfW) Office Jakarta untuk pembangunan jalur kereta api di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Lamongan, Mojokerto, Surabaya, Sidaorjo, dan Lamongan).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan rencana pembangunan jalur kereta api Surabaya Regional Railways Lines (SRRL) di wilayah Gerbangkertasusila ini sejalan dengan mandat Perpres No.80 Tahun 2019.
“Dalam Perpres itu, salah satu yang menjadi poin penting percepatan pembangunan adalah pengembangan konektivitas transportasi publik di Gerbangkertasusila. Hal ini juga sudah pernah didiskusikan dengan beberapa menteri dan pak Presiden Jokowi, apakah dibangun elevated, underground atau rel yang ada,” jelasnya dalam rilis, Selasa (23/11/2021).
Khofifah menjelaskan bahwa KfW Jerman memiliki beberapa format pembangunan SRRL Gerbangkertosusila. Fase I terdiri dari jalur stasiun Subeng - Sidoarjo. Kedua, jalur Stasiun Gubeng - Stasiun Kota - Stasiun Pasar Turi, serta jalur Lamongan - Gresik, Gubeng - Mojokerto.
“Sedangkan format untuk pembiayaan yang disampaikan yakni berupa hibah atau pinjaman,” imbuhnya.
Adapun, rencananya total pembiayaan pembangunan SRRL Fase 1 sendiri diperkirakan bisa menelan dana hingga US$337,97 juta. Dari jumlah itu rencananya, sebesar US$89,22 juta merupakan dana hibah, dan sebanyak US$248,7 juta merupakan pinjaman.
Baca Juga
Khofifah mengatakan pihak KfW Jerman sendiri juga telah melakukan komunikasi dengan Menteri Keuangan dan Bappenas. Selanjutnya akan diteruskan berkomunikasi dengan Wali Kota Surabaya terkait recana pembangunan ini.
“Setelah selesai semua, pihak KfW akan menyampaikan untuk mendapat persetujuan dari bank pembangunan Jerman,” imbuhnya.
Olaf Georke, Green Infrastructure Initiative (GII) Portofolio Manager KfW Frankfurt Jerman, menilai bahwa Kota Surabaya sangat bersih dan penghijauannya cukup bagus sehingga pengembangan SRRL sangat tepat dilakukan.
“Bagi Jerman, Kota Surabaya dipandang sebagai kota yang sangat bersih dan hijau. Sejalan dengan kegencaran Pemerintah Indonesia dan Jerman dalam pembangunan hijau, maka pembangunan SRRL itu akan pro-environment dan pro-climate,” imbuhnya.