Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Ekstrem di Malang, Warga Diminta Waspadai Bencana

Sejumlah ancaman bencana di Kota Malang, antara lain pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.
Salah satu titik banjir yang terjadi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur pada Selasa (19/10/2021)./Antara-BNPB
Salah satu titik banjir yang terjadi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur pada Selasa (19/10/2021)./Antara-BNPB

Bisnis.com, MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah setempat dan sekitarnya.

Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto di Kota Malang, Kamis (21/10/2021), mengharapkan saat terjadi kondisi cuaca ekstrem, masyarakat tidak meninggalkan rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak.

"Masyarakat harus tetap waspada berkaitan dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini luar biasa. Jika terjadi cuaca buruk, atau ada hujan deras, lebih baik berada di rumah, jika tidak ada keperluan penting," kata dia.

Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui potensi bencana yang ada di sekitar wilayah masing-masing agar bisa melakukan penanganan dengan baik saat terjadi bencana.

Ia menyebut sejumlah ancaman bencana di Kota Malang, antara lain pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci untuk menghindari jatuhnya korban saat terjadi bencana.

"Jika sudah mengetahui ada potensi bencana, maka masyarakat akan mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya, dan selamat pada saat terjadi bencana," katanya.

Ia menambahkan pada Selasa (19/10), hujan deras yang mengguyur Kota Malang menyebabkan puluhan wilayah mengalami banjir dan lebih dari 200 rumah terdampak.

"Ada kurang lebih 23 titik banjir di Kota Malang pada Selasa (19/10). Untuk rumah terdampak lebih dari 200 unit. Banjir terjadi pada saat hujan deras, namun saat hujan reda, banjir juga langsung surut," katanya.

Terkait dengan banjir tersebut, katanya, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni terkait dengan tata guna lahan, kemudian upaya peningkatan drainase, dan kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan sistem drainase tersumbat.

"Masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan. Kami berharap masyarakat harus mulai peduli dengan lingkungan," katanya.

Ia menambahkan curah hujan yang tinggi ditambah dengan sistem drainase yang tersumbat dan persoalan tata guna lahan, menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Kota Malang.

BPBD Kota Malang bersama seluruh pemangku kepentingan, seperti Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, termasuk TNI, Polri telah melakukan gerakan untuk mengangkat sampah dan sedimen agar meminimalisasi munculnya bencana banjir.

"Kita lakukan gerakan angkat sampah dan sedimen, itu yang harus kita lakukan sebelum terjadi hujan deras. Namun, masyarakat juga harus sadar, dan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kota Malang memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang tinggi, di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper