Bisnis.com, JEMBER - Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat okupansi (tingkat hunian) kamar hotel setara bintang di Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai meningkat.
"Tingkat hunian hotel setara bintang di Jember pada bulan Agustus 2021 mencapai 35,76 persen atau dengan kata lain dari tiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel setiap malamnya, maka sebanyak 35 hingga 36 kamar di antaranya telah terjual," kata Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Bhirawa di Jember, Senin (4/10/2021).
Menurutnya hal tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan tingkat hunian hotel pada bulan sebelumnya pada Juli 2021 tercatat 26,36 persen atau dengan kata lain dari tiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel setara bintang di Jember setiap malamnya, sebanyak 26 hingga 27 kamar di antaranya telah terjual.
"Berdasarkan data menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengunjung yang menginap di kamar hotel setara bintang di Jember dan hal tersebut menunjukkan tren yang membaik," tuturnya.
Ia mengatakan rata-rata lama menginap tamu hotel setara bintang di Jember pada Agustus 2021 mencapai 1,16 hari atau menurun dibandingkan bulan Juli 2021 yang mencapai 1,43 hari.
"Tingkat hunian kamar hotel pada Agustus 2021 mengalami peningkatan, namun rata-rata lama menginap tamu di hotel tersebut menurun dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.
Baca Juga
Untuk komposisi tamu pengunjung hotel setara bintang di Jember pada Agustus 2021 terdiri dari 99,82 persen tamu domestik dan 0,18 persen tamu asing atau mancanegara.
Sebelumnya Ketua PHRI Jember Teguh Suprayitno optimistis bahwa pembukaan objek wisata saat ini dapat meningkatkan okupansi hotel karena selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dampaknya sangat dirasakan sektor perhotelan.
"Saya yakin okupansi kamar hotel bisa meningkat saat status PPKM Jember masuk level 1 karena ada sejumlah kebijakan kelonggaran untuk sektor wisata dan restoran," tuturnya.
Saat objek wisata dibuka, lanjutnya, berpotensi banyak wisatawan berkunjung ke Kabupaten Jember yang berdampak pada sektor perhotelan dan restoran untuk mendongkrak perekonomian.
"PHRI akan mendukung penuh pembukaan objek wisata dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga geliat perekonomian bisa berangsur-angsur pulih kembali," katanya.