Bisnis.com, SURABAYA - Sejumlah destinasi wisata di Jawa Timur perlahan mulai beroperasi dan cukup banyak direspon oleh masyarakat atau wisatawan lokal yang berkunjung seiring dengan tren penurunan kasus Covid-19 serta asesmen situasi di Jatim yang melandai berada di Level 1.
Dari pantauan Bisnis, salah satu tempat wisata di Kabupaten Gresik seperti Taman Eduwisata Lontar Sewu tampak sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal ada Minggu, 3 Oktober 2021.
Terutama sore hari, rombongan keluarga datang silih berganti untuk menikmati area wisata ramah anak-anak tersebut. Suasana kunjungan tersebut cukup berbeda dengan suasana pada awal September lalu, dengan tren pengunjung yang ramai tapi tidak membludak.
Selain itu karena situasi Covid-19 yang semakin melandai, kunjungan di wisata Lontar Sewu tersebut juga diperkirakan lantaran menjadi tempat hiburan yang sangat terjangkau bagi masyarakat, sebab harga tiket masuk hanya Rp5.000/org (weekday) dan Rp8.000/orang (weekend), termasuk tarif bermain mulai Rp5.000 - Rp25.000/orang/permainan.
“Rumah saya di Tulangan, Sidoarjo, dan jauh-jauh ingin mengajak anak-anak untuk bersenang-senang dengan harga yang terjangkau. Wisata yang seperti ini sangat diminati, karena tidak mahal, dan anak-anak puas bermain,” ujar Yulia Dewi, salah seorang pengunjung Eduwisata Lontar Sewu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sinarto mengatakan seluruh daya tarik wisata (DTW) di Jatim sebetulnya sudah siap untuk membuka kembali, tetapi beberapa daerah yang masih berada di Level 3 masih belum bisa buka dan menunggu kebijakan untuk opsi uji coba.
“Semuanya patuh pada aturan Imendagri, bahwa level 3 belum bisa buka, tetapi ada opsi uji coba di level 3 ini dan masih menunggu aturan yang ada. Sedangkan daerah yang sudah level 2, tentunya sudah jelas bisa beroperasi dengan aturan sudah mendapatkan CHSE, maupun menggunakan apliaksi PeduliLindungi,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (4/10/2021).
Dia mengatakan data terakhir per 20 September 2021 sesuai dengan situasi asesmen Covid-19 untuk level II ada 12 daerah. Dari jumlah tersebut sebanyak 11 kota/kabupaten sudah membuka sejumlah tempat wisata, dan satu daerah masih tutup yakni di Kota Kediri yang tercatat memiliki 4 DTW.
“Hasil konfirmasi dengan Dinas Pariwisata Kota Kediri, mereka masih menutup seluruh DTW karena masih menunggu instalasi QR code PeduliLindungi, tetapi ini data 2 minggu lalu, dan akan berubah ketika mereka sudah siap, dan jumlah DTW seluruh Jatim yang buka juga akan berubah setelah pemerintah pusat akan mengumumkan asesmen level yang terbaru hari ini,” jelasnya.
Adapun 12 daerah level II tersebut di antaranya adalah Banyuwangi, Jombang, Sumenep, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Pamekasan, Jember, Bojonergoro, Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Kediri.
Jumlah total DTW yang dimiliki ke 12 daerah tersebut sebanyak 299 DTW. Dari jumlah itu, DTW level II yang sudah buka sebanyak 187 DTW, dan untuk wisata air di daerah level II yang tutup sebanyak 42 DTW. Sementara jumlah DTW di daerah level II yang tutup permanen sebanyak 17 destinasi.
Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim, Eddy Widjanarko mengatakan dunia industri saat ini sudah mulai bangkit dan kondisi ini membuat para pengusaha bersemangat dan optimistis bahwa perekonomian akan kembali membaik.
“Seluruh sektor industri akan ikut menikmati peningkatan kinerja, jika sebelumnya keuntungan hanya dirasakan oleh beberapa bidang industri seperti CPO, batu bara dan perkayuan, sekarang semua kembali bangkit termasuk pariwisata yang sebelumnya sangat terpuruk,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan pengusaha perhotelan berharap situasi Covid-19 di Jatim semakin membaik agar industri hotel dan pariwisata bisa segera bangkit dari keterpurukan setidaknya okupansi bisa terangkat sampai akhir tahun.
“Kami sudah bersiap-siap karena daerah dengan level II, objek wisatanya sudah buka,” katanya.