Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan akan terus menyisir keberadaan para tuna wisma agar mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari percepatan program vaksin.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kewaspadaan berganda perlu dilakukan salah satunya dengan menyisir warga tuna wisma sebab mereka merupakan kategori homeless society dan unregister people yang juga harus mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
“Kami bersama Polda Jatim nanti untuk dosis kedua vaksinasi kita akan bersama-sama menyisir kembali supaya mereka tuntas dosis pertama dan dosis kedua,” katanya, Kamis (23/9/2021).
Dia menambahkan Pemprov Jatim mengapresiasi jajaran Polda Jatim yang telah menggelar vaksinasi tuna wisma sebagai sasaran percepatan vaksinasi yang berbarengan dengan HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 66.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim hingga 22 September 2021 tercatat program vaksinasi sudah mencapai 19.727.057 dosis, sebanyak 12.891.110 dosis merupakan dosis pertama dan dosis kedua mencapai 6.835.947 orang.
Cakupan vaksinasi tertinggi ada di Kota Mojokerto (dosis pertama 122,41 persen, dosis kedua 73,68 persen), Kota Surabaya (dosis pertama 103,80 persen, dosis kedua 65,86 persen), Kota Kediri (dosis pertama 99,56 persen dosis kedua 54,34 persen), Kota Blitar (dosis pertama 87,04 persen, dosis kedua 53,84 persen, dan Kota Madiun (dosis pertama 78,71 persen, dosis kedua 49,70 persen
Tren kasus Covid-19 di Jatim per 22 September 2021 tercatat secara kumulatif telah mencapai 393.960 kasus atau bertambah 295 kasus baru. Dari total kumulatif sebanyak 361.790 orang telah sembuh atay bertambah 367 orang, dan sebanyak 29.300 orang telah meninggal dunia atau bertambah 14 orang meninggal. Kini masih ada 2.870 orang yang masih dalam perawatan.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan dalam gelaran vaksinasi tuna wisma di gedung Airlangga Convention Center - Kampus C Unair kali ini diberikan sebanyak 900 dosis pertama dan kedua.
“Kegiatan ini juga serentak digelar di Polres dan Polresta jajaran Polda Jatim dengan dibantu 333 tenaga kesehatan gabung TNI/Polri, Dinas Kesehatan Jatim serta relawan,” imbuhnya.