Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Listrik Jatim Naik 4,36 Persen Tandai Pergerakan Ekonomi

Peningkatan konsumsi listrik ii menunjukkan adanya sinyal bahwa ekonomi mulai bangkit, hal ini ditandai dengan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 14.09 persen.
Ilustrasi meter PLN. /PLN
Ilustrasi meter PLN. /PLN

Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat tren konsumsi listrik sepanjang Januari - Agustus 2021 mengalami pertumbuhan 4,36 persen  dibandingkan periode sama tahun lalu atau mencapai 25,84 Terra Watt Hour (Twh). 

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim, A Rasyid Naja mengatakan peningkatan konsumsi listrik ii menunjukkan adanya sinyal bahwa ekonomi mulai bangkit, hal ini ditandai dengan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 14,09 persen.

“Begitu juga di sektor konsumsi rumah tangga, konsumsi listriknya tumbuh 1,45 persen,” katanya, Kamis (9/9/2021).

Adapun data PLN mencatat, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tinggi di antaranya adalah industri baja 80,3 persen, CPO 44,9 persen, disusul industri mesin dan otomotif 19,2 persen, serta industri keramik dan kaca tumbuh 17,4 persen, dan tekstil 12,6 persen.

Sedangkan untuk sektor bisnis masih belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Namun setidaknya pusat perbelanjaan atau mal sudah menunjukkan perbaikan, termasuk sektor pariwisata.

Sementara secara nasional, PLN mencatat konsumsi listrik mencapai 146 TWh sejak Januari -Juli 2021, atau tumbuh 4,44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Dia mengatakan peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa – Bali. Tercatat pada semester I/2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27.000 MW dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW.  

“Tahun lalu, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26.000 MW, dan untuk Jatim saja beban puncak tertinggi sebesar 5.957 MW dan tahun lalu 5.934 MW,” imbuhnya.

Rasyid menambahkan PLN terus melakukan intensifikasi melalui berbagai program bundling dan promo seperti promo tambah daya Super Merdeka Listrik yakni pemberian harga spesial untuk Biaya Penyambungan (BP) pada layanan tambah daya bagi konsumen tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif dengan pilihan daya akhir mulai daya 900 VA - daya 5.500 VA, dengan hanya membayar sebesar Rp202.100.

“Strategi intensifikasi juga kami lakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik untuk kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Rasyid, PLN Jatim juga melihat ceruk pasar potensi yang bisa digarap yakni sektor agrikultur yang membutuhkan energi listrik di lahan tanam baik di pertanian, perkebunan hingga perikanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper