Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Ingin Gaet 80 Persen ASN di Sektor Kredit Konsumtif

Hingga saat ini Bank Jatim masih mengambil potensi pasar ASN di Jatim sebesar 60 persen. Hal ini berarti masih ada ruang sebesar 40 persen yang bisa digarap oleh Bank Jatim.
Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim saat memberikan penjelasan dalam konferensi pers Kamis (22/10/2020)./Bisnis-Peni Widarti
Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim saat memberikan penjelasan dalam konferensi pers Kamis (22/10/2020)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) ingin terus memperkuat pasar kredit konsumtif salah satunya terhadap segmen Apartur Sipil Negara (ASN) yang diharapkan bisa digaet sekitar 80 persen dari total potensi ASN yang ada.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan hingga saat ini Bank Jatim masih mengambil potensi pasar ASN di Jatim sebesar 60 persen. Hal ini berarti masih ada ruang sebesar 40 persen yang bisa digarap oleh Bank Jatim.

“Jadi masih ada ruang untuk pengembangan ke depan, tetapi kami tidak cukup puas dengan target tahun ini. Kami terus mapping bagaimana sektor konsumtif yang sudah kuat ini tidak akan ditinggalkan, bahkan kami perkuat dengan program bisnis yang kami lakukan dan sinergi dengan pemda-pemda,” ujarnya dalam virtual Public Expose (Pubex 2021), Selasa (7/9/2021).

Adapun Bank Jatim pada semester I/2021 berhasil mencatatkan kinerja penyaluran kredit sebesar Rp42,60 triliun atau tumbuh 8,72 persen (yoy). Pertumbuhan kredit di sektor UMKM masih menjadi penyumbang tertinggi yakni tumbuh 14,62 persen (yoy) atau tercatat mencapai Rp7,25 triliun.

Selanjutnya diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial tumbuh 13,39 persen atau tercatat Rp10,63 triliun. Sedangkan kredit di sektor konsumsi tumbuh sebesar 5,26 persen atau tercatat mencapai Rp24,72 triliun.

Busrul menambahkan pada dasarnya kinerja Bank Jatim tumbuh dengan baik mulai dari sisi aset, kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga kinerja laba yang mampu tembus Rp1,04 triliun atau tumbuh 5,56 persen, serta kinerja rasio-rasio lainnya.

“Walaupun di tengah pandemi, kita harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada sehingga strategi dan program yang dijalankan dengan efektif,” ujarnya.

Dia mengatakan kondisi pandemi di Jatim sejak awal September memang sudah menunjuukan tren yang lebih baik bahkan terbebas dari zona merah. Kondisi ini, katanya, bisa menjadi katalis atau stimulus yang bagus bagi industri keuangan maupun sektor produktif.

“Ke depan kami optimistis di posisi Juni 2021 dapat menentukan target sampai akhir tahun, tentu ini tidak lepas dari upaya berbagai penanganan pandemi Covid-19,” ujarnya.

Untuk meningkatkan penyaluran kredit konsumer, Bank Jatim sendiri sudah memiliki program aplikasi online kredit multiguna (e-KMG) yang juga menyasar ASN. Tahun ini saja, perseroan telah menganggarkan belanja modal Rp165 miliar yang sebagian besar akan difokuskan untuk pengembangan IT seperti penggantian server yang sudah lama.

“Saat ini penggantian server dalam proses, dan pengembangan akan banyak sekali dilakukan untuk digital banking dan digital kredit mengingat jangkauan digitaliasi akan semakin dibutuhkan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper