Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOR RS di Jatim Terus Turun, Penanganan di Hulu Perlu Dipercepat

Ini artinya makin terkendali dan melandai, tapi agar makin melandai lagi, masih diperlukan menjaga prokes dengan ketat, juga dengan percepatan vaksinasi di hulunya.
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jatim Khofifah dan Bupati Madiun Ahmad Dawami serta pejabat lainnya saat melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengolahan porang PT Asia Prima Konjac di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis (19/8/2021). ANTARA/HO-Humas Kabupaten Madiun
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jatim Khofifah dan Bupati Madiun Ahmad Dawami serta pejabat lainnya saat melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengolahan porang PT Asia Prima Konjac di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis (19/8/2021). ANTARA/HO-Humas Kabupaten Madiun

Bisnis.com, SURABAYA - Tren tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit di Jawa Timur hingga kini terus menunjukkan penurunan. Bahkan BOR sudah mencapai 27 persen, jauh di bawah standar WHO sebesar 60 persen.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan penurunan BOR RS tersebut berseiring dengan turunnya tren kasus positif harian, dan tren kematian sehingga berdampak pada penurunan level PPKM hingga terbebasnya dari zona merah.

“BOR per minggu kita sudah 27 persen di bawah standar maksimum WHO yang 60 persen. Ini artinya makin terkendali dan melandai, tapi agar makin melandai lagi, masih diperlukan menjaga prokes dengan ketat, juga dengan percepatan vaksinasi di hulunya,” ujarnya, Jumat (3/9/2021).

Dia menjelaskan kondisi BOR RS dengan fasilitas ICU pada 3 Juli 2021 atau saat awal dimulainya PPKM Darurat sempat mencapai 78 persen, tetapi per 1 September sudah turun menjadi 36 persen.

“Ini artinya BOR RS ICU turunnya sampai 42 persen,” imbuhnya.

Sedangkan BOR isolasi biasa, lanjutnya, yang awalnya semoat mencapai 81 persen, kini sudah turun menjadi 21 persen atau mengalami penurunan hingga 60 persen. Sementara BOR RS Darurat yang semula mencapai 69 persen, kini sudah menjadi 26 persen atau turun sekitar 43 persen. Untuk rumah isolasi sendiri awalnya 50 persen, saat ini BOR nya sudah menjadi 18 persen atau turun 32 persen.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah baik provinsi, dan kabupaten/kota terus berupaya untuk menekan laju penularan Covid-19, salah satunya mempercepat vaksinasi di semua lini. Hanya saja, percepatan tersebut juga bergantung pada pasokan dosis vaksin yang didistribusikan ke Jatim.

“Memang problem kita adalah semua vaksin datang dengan notisi. Pemprov sendiri mendapatkan buffer 5 persen dari total daerah yang mendapatkan suplai vaksin dari Kemenkes,” ujarnnya.

Namun begitu, Khofifah menyambut baik kepada pihak swasta yang selama ini ikut menggelar vaksinasi, seperti yang dilakukan di mal-mal. Menurutnya, keterlibatan berbagai elemen akan lebih efisien dalam memberikan layanan.

“Harapannya, vaksinasi ini bisa menyapa masyarakat lebih luas lagi. Jika ada masyarakat dari daerah lain, baik dari luar Surabaya atau luar Jatim, tidak lagi pendekatannya KTP berbasis daerah. Selain itu juga boleh doses satu maupun dosis dua, artinya cakupannya lebih luas, lebih banyak,” imbuhnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, hingga kini jumlah penduduk yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama mencapai 9.900.322 orang atau 31,11 persen dari total sasaran vaksin sebesar 31.832.206 orang. Selama PPKM Darurat mulai 3 Juli - 30 Agustus, Jatim telah memvaksinasi sebanyak 6.561.913 penduduk. 

Sebanyak 5 daerah di Jatim tercatat memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi di antaranya Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar dan Jombang yang rerata sudah mencapai 59 persen - 113 persen untuk dosisi pertama. Namun juga masih ada 5 daerah lainnya yang memiliki cakupan vaksinasi terendah di bawah 15 persen dosis pertama yakni Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, dan Situbondo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper