Bisnis.com, SURABAYA — Kondisi perkembangan Covid-19 di Jawa Timur terus melandai dan ditandai dengan bebasnya seluruh kota/kabupaten dari zona merah atau zona dengan risiko tinggi terhadap Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19, dr. Makhyan Jibril mengatakan keberhasilan dan pencapaian penurunan kasus positif, kasus kematian, dan terbebasnya dari zona merah tersebut merupakan kerja keras dari semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri yang sadar terhadap protokol kesehatan.
“Memang 38 kota/kabupaten di Jatim sudah bebas zona merah, terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim, tenaga kesehatan, TNI/Polri maupun relawan yang bekerja keras mencegah penyebaran,” ujarnya, Rabu (1/9/2021).
Dia mengatakan banyak faktor yang membuat status zona risiko di Jatim bebas dari zona merah, di antaranya pelaksanaan PPKM Darurat sampai PPKM Level yang kini di Jatim sudah menjadi Level 3.
“PPKM Level 3 dan 4 membuahkan hasil dan mampu menurunkan kasus kematian maupun kasus positif atau perawatan Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga
Asesmen penanganan Covid-19 di Jatim./Kemenkes
Jibril memaparkan, dalam tren mingguan, Jatim telah berhasil 80,1 persen menurunkan kasus mingguan, dari puncak kasus yang pernah mencapai 44.000 kasus per minggu, kini hanya 8.000 kasus per minggu.
“Begitu juga tingkat kematian berhasil turun signifikan 52,2 persen dari puncak kasus kematian pernah mencapai 2.458 kasus per minggu, kini menjadi 1.393 kasus per minggu,” imbuhnya.
Sementara, upaya testing PCR di Jatim juga telah mencapai rekor baru yakni tembus 947.000 testing per minggu dengan positivity rate hanya 10 persen.
“Pencapaian ini jangan sampai membuat kita lengah, tapi jadikan momentum untuk bangkit dari pandemi dengan menjaga kesehatan, serta mempercepar vaksinasi di Jatim,” imbuhnya.
Berdasarkan data infocovid-19.jatimprov.go.id per 31 Agustus 2021 tercatat jumlah kasus positif secara kumulatif telah mencapai 383.190 kasus atau bertambah 1.304 kasus baru per hari tersebut.
Dari total kasus positif, sebanyak 344.117 orang telah berhasil sembuh atau bertambah 1.661 orang, dan sebanyak 28.203 orang telah meninggal dunia atau bertambah 127 orang meninggal baru. Sementara itu sebanyak 10.870 orang merupakan kasus aktif dan kini masih dalam perawatan.