Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur merilis kinerja investasi di Jatim pada kuartal II/2021 mampu mencapai Rp17,7 triliun atau tumbuh 4,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jatim Aris Mukiyono mengatakan pertumbuhan kinerja investasi Jatim di kuartal II tahun ini tercapai lebih tinggi dibandingkan investasi nasional yang tumbuh hanya 1,5 persen.
“Walaupun diterpa dampak pandemi yang tidak ringan, kinerja investasi Jatim masih menunjukkan ketangguhannya,” ujarnya dikutip dalam siaran channel Youtube release investasi Jatim kuartal II/2021, Rabu (25/8/2021).
Dia menjelaskan dari total realisasi investasi Rp17,7 triliun tersebut, sebanyak Rp13,9 trilin merupakan berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan sebanyak Rp3,8 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
“Jatim masih jadi surga investasinya orang-orang dalam negeri dan ini terbukti bahwa Jatim menduduki posisi pertama dalam terkait dengan komponen PMDN, dan PMA memang perlu dikejar dengan berbagai upaya agar bagaimana orang-orang luar negeri yakin kepada Jatim. Di kuartal II/2021 ini untuk PMA kita jadi urutan ke 11 di Nasional,” ujarnya.
Berdasarkan data BKPM RI, Jatim menduduki peringkat ketiga setelah Jawa Barat Rp35,3 triliun, DKI Jakarta Rp 25,3 triliun, dan di posisi keempat, ada Banten Rp16,6 triliun), Maluku Utara di peringkat lima Rp13,9 triliun).
“Kontribusi Jatim terhadap realisasi investasi nasional di triwulan ini sebesar 7,9%,” ulas Aris.
Adapun secara rinci, realisasi PMDN Jatim disokong oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan menyumbang Rp3,8 triliun, salah satunya dari investasi PT.Waskita Bumi Wira yang telah menggelontorkan Rp2,4 triliun untuk melanjutkan pengerjaan proyek nasional tol KLBM di Gresik, serta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang berinvestasi Rp1,6 triliun untuk penguatan industri gula pasir.
Sementara untuk realisasi PMA sebesar Rp3,8 triliun ditopang oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi yang menyumbang Rp1,5 triliun, salah satunya PT Hutchison 3 Indonesia dengan investasi Rp1,07 triliun.
Sedangkan negara asal PMA yang berkontribusi besar dalam investasi di Jatim di antaranya adalah Belanda sebesar Rp1,3 triliun, disusul Korea Selatan dengan kontribusi sebesar Rp0,7 triliun.