Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatatkan tren Desa Mandiri tahun ini telah tumbuh yang jumlahnya sudah mencapai 697 desa sehingga capaian ini menjadi yang tertinggi se- Indonesia.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pada tahun lalu jumlah Desa Mandiri di Jatim hanya sekitar 332 desa, sedangkan tahun ini menjadi 679 desa. Begitu juga dengan Indeks Desa Membangun (IDM) maju yang tahun lalu hanya 2.621 desa, kini menjadi 3.283 desa.
“Tahun lalu masih terdapat 3 desa tertinggal, dan 1 desa sangat tertinggal, tapi tahun ini sudah tidak ada lagi. Hal ini setelah ditetapkannya 2 desa di Jatim yakni Renokenongo dan Kedungbendo Sidorajo yang tidak memenuhi kriteria pembentukan desa sesuai UU No.6 Tahun 2014 tentang desa,” jelasnya, Jumat (20/8/2021).
Dia menjelaskan meningkatnya jumlah desa mandiri ini tidak lepas dari upaya pemerataan pembangunan di Jatim. Sejumlah program pembangunan desa yang sudah berjalan di antaranya adalah program Desa Berdaya dengan mengalokasikan anggaran Rp15,1 miliar untuk 151 desa mandiri, dan Paman Desa yang memberikan stimulus berupa permodalan usaha di tingkat desa dengan mengalokasikan Rp20,1 miliar untuk 301 BUMDesa.
“Program Desa Berdaya ini punya 4 fokus, yakni menumbukan inovasi untuk menggerakkan ekonomi desa yang berbasis potensi dan sumber daya, mendorong hadirnya ikon desa yang khas, mengoptimalkan penggunaan dana desa, dan menciptakan keteladanan sehingga menjadi sumber inspirasi,” jelasnya.
Adapun tahun ini Provinsi Jatim mendapatkan peringkat pertama daerah yang memiliki Desa Mandiri terbanyak yakni mencapai 697 desa atau 21,32 persen desa ada di Jatim. Capaian berikutnya disusul Jawa Barat 586 desa mandiri dan Jateng 199 desa mandiri. Selain status desa mandiri, Jatim juga memiliki desa maju terbanyak secara Nasional yakni sebanyak 3.283 desa, disusul Jateng 2.295 desa maju, dan Jabar 2.102 desa.
Baca Juga
Secara rinci, Jatim memiliki Jatim memiliki 7.724 desa, sebanyak 697 desa di antaranya merupakan desa mandiri, sebanyak 3.283 merupakan desa maju, dan sebanyak 3.742 merupakan desa berkembang.
“Atas pencapaian IDM tahun ini, saya sampaikan rasa syukur karena pembamgunan di tingkat pedesaan terus tumbuh berdasarkan indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan lingkungan. Pembangunan desa di Jatim ini juga berseiring dengan laju penurunan angka kemiskinan di perdesaaan pada kuartal II/2021,” ujar Khofifah.
Dia menambahkan di Jatim sendiri da 5 desa yang mendapatkan skor atau rating tertinggi dalam 10 rangking Nasional, di antaranya adalah Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan skor 0,998, Desa Gentengkulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi dengan skor 0,9924, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan skor 0,9886, Desa Gentengwetan, Kecamatn Genteng, Banyuwangi 0,9867, dan Desa Punten, Kecamatan Bumiaju, Kota Batu dengan skor 0,9775.
"Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja keras semua pihak, dari kepala daerah, camat, kepala desa dan seluruh pendamping desa, serta perguruan tinggi yang telah melakukan pendampingan sehingga tercapainya peningkatan terhadap status IDM di Jatim,” imbuhnya.