Bisnis.com, SURABAYA - Tren kasus Covid-19 di Jawa Timur memang mulai melandai dan mengalami penurunan rata-rata harian dari 8.230 kasus pada 15 Juli lalu, kini dalam beberapa hari terakhir mulai stabil di angka 2.000 - 5.000 kasus per hari.
Penurunan kasus harian tersebut juga diiringi dengan penurunan tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) RS, terutama di RS statis, RS Darurat Lapangan dan rumah observasi.
Hanya saja, tren BOR untuk RS rujukan atau rumah sakit dengan fasiltas ICU masih cukup tinggi. Menurut data Dinas Kesehatan Jatim, kondisi tersebut menunjukkan perkembangan kasus saat ini lebih banyak mengarah kepada pasien kritis/berat.
Adapun data Dinas Kesehatan per 8 Agustus 2021 menyebutkan bahwa rerata BOR ICU di Jatim masih sebesar 74 persen atau berada dalam BOR zona merah, sedangkan BOR isolasi RS 59 persen dalam zona kuning, isolasi darurat 51 persen atau dalam zona hijau, dan rumah observasi 42 persen.
Berdasarkan jumlah kapasitas tempat tidur di Jatim secara total untuk bed ICU sebanyak 1.548 bed dan telah terpakai 1.146 bed. Sedangkan bed isolasi biasa sebanyak 17.813 bed dan telah terpakai 10.505 bed.
Alhamdulillah, keterisian rumah sakit yang melayani pasien covid-19 terus menunjukkan penurunan. Terus kompak jaga protkes. Mugi sami sehat seger waras. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1443 H. pic.twitter.com/WCfNs1JD06
— Khofifah Indar Parawansa (@KhofifahIP) August 10, 2021
Sementara tren BOR ICU berdasarkan wilayah, saat ini tertinggi terjadi di 14 kota/kabupaten yakni dengan rerata BOR 80 - 100 persen atau BOR zona hitam, terutama di Kota Batu, Madiun dan Nganjuk dengan BOR ICU 100 persen.
Baca Juga
Sedangkan 15 kota/kabupaten lainnya memiliki tingkat BOR ICU rerata 60 - 80 persen, dan 4 kota/kabupaten lainnya dengan BOR 50 - 60 persen, serta 5 kota/kabupaten lainnya memiliki BOR RS 10 - 40 persen, di antaranya adalah Ponorogo, Tuban, Sampang, Sumenep dan Pacitan.
Untuk BOR isolasi biasa, tertinggi ada di Kota Batu yakni 93 persen, serta 20 daerah lainnya memiliki BOR isolasi 60 - 78 persen, dan 11 daerah dengan BOR isolasi 42 - 58 persen, dan 6 daerah lainnya memiliki BOR isolasi 17 - 38 persen.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun mengajak masyarakat Jatim segera beranjak dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19 dengan cara bersemangat bangkit serta gotong royong serta saling membantu antar sesama.
“Rasa empati dan solidaritas kita benar-benar diuji selama satu tahun setengah ini. Jangan kendor, sebaliknya justru harus semakin diperkuat mengingat dampak pandemi ini memukul semua sektor dan lapisan masyarakat,” ujarnya dalam rilis, Selasa (10/8/2021).
Dia mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan berbagai macam dampak dari pandemi Covid-19. Perlu dukungan, kerja sama, dan kerja keras seluruh lapisan dan elemen masyarakat agar membuahkan hasil yang optimal.