Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dimaksimalkan dalam program vaksinasi Jatim yakni vaksinasi remaja usia di atas 12 tahun.
“Vaksinasi bagi remaja atau siswa di atas 12 tahun akan kita maksimalkan, ini PR kita semua, dan yang sudah berjalan lainnya adalah vaksinasi untuk SDM tenaga kesehatan (nakes) dengan Moderna untuk dosis kedua, dan vaksinasi difabel dengan Sinopharm,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai mengunjungi vaksinasi UINSA Surabaya, Rabu (4/8/2021).
Khofifah mengatakan saat ini Pemprov Jatim juga sudah melaporkan kondisi pasokan vaksin yang sudah menipis terutama untuk dosis kedua yang sudah jatuh tempo dengan jumlah kebutuhan vaksin sebanyak 4,2 juta vaksin.
“Saya sudah lapor ke Kemenkes dan Kemendagri supaya bisa disupport dengan memberikan dosis kedua yang sudah jatuh tempo,” katanya.
Menurutnya, jika Jatim bisa melakukan vaksinasi sebanyak 315.000 vaksin per hari, maka Jatim optimistis bisa mencapai target vaksinasi hingga 70 persen pada 10 Agustus 2021. Hanya saja, capaian tersebut bisa diraih jika pasokan vaksin dari pusat segera terdistribusi ke Jatim.
“Proyeksi pertama kalau vaksin cukup 315.000 per hari yang sudah dimulai sejak 3 Juli lalu maka Agustus ini akan selesai 70 persen, dan bagi Jatim 315.000 per hari itu sesuatu yang memungkinkan,” ujarnya.
Baca Juga
Jangan lupa untuk patuhi 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) August 3, 2021
Menjaga kesehatan menjadi tanggung jawab bersama. Sayangi dirimu dan keluarga.#jatimpemprov #jawatimur #jatimtanggapcovid19 #covid19 #coronavirus pic.twitter.com/0oG9Lu4pCE
Khofifah menambahkan Jatim terus melakukan kolaborasi dengan sektor pendidikan seperti Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi untuk mempercepat proses vaksinasi siswa/remaja hingga vaksinasi dewasa/umum. Sejumlah perguruan tinggi dalam beberapa hari terakhir ini juga telah menggelar vaksinasi mulai dari Unesa, ITS, Unair, Unej, Unisma, UMM dan UINSA.
“Inya Allah Jumat nanti akan digelar juga di Universitas Brawijaya, UIN Maula Malik Ibrahim Malang,” imbuhnya.
Selain itu, untuk mempercepat vaksinasi para disabilitas, Pemprov Jatim juga mendorong asosiasi-asosiasi yang menaungi disabilitas untuk membantu mendata dan mendaftarkan peserta vaksin difabel.
“Jadi kita sama-sama melakukan program yang proaktif. Ini sebetulnya program gotong-royong, guyub rukun. Jadi penting di saat memang harus bergandengan tangan membangun kolaborasi untuk memberi layanan percepatan vaksin bagi masyarakat baik berbasis kampus, atau pelayanan kesehatan (yankes), atau berbasis perusahaan-perusahaan kita maksimalkan sinergitas,” imbuh Khofifah.