Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Jual Apartemen Surabaya Masih Sulit Beranjak

Harga jual apartemen strata di Surabaya saat ini rerata sekitar Rp21,9 juta/m2. Harga tersebut merupakan harga pada semester I/2021 yang juga sudah mengalami sedikit kenaikan.
Ilustrasi./Bisnis-Abdurachman
Ilustrasi./Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, SURABAYA - Colliers International memperkirakan harga jual apartemen strata di Surabaya akan stagnan setidaknya hingga insentif PPN dari pemerintah telah selesai.

Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto mengatakan saat ini banyak proyek penjualan apartemen yang menghilangkan promo setelah adanya insentif bebas PPN. 

“Namun hal ini sebetulnya bisa membuat penjualan menjadi turun jika terus dilakukan, dan kami memperkirakan harga jual apartemen di Surabaya pun masih stagnan sampai insentif PPN selesai,” jelasnya, Selasa (13/7/2021).

Dia mengatakan harga jual apartemen strata di Surabaya saat ini rerata sekitar Rp21,9 juta/m2. Harga tersebut merupakan harga pada semester I/2021 yang juga sudah mengalami sedikit kenaikan dibandingkan semester I/2020 yakni Rp21,8 juta/m2. Dibandingkan semester I/2019 harga jualnya Rp21,3 juta/m2, sedangkan semester I/2018 harganya Rp20,7 juta/m2.

Ferry mengatakan di tahun ini pun juga akan lebih banyak unit apartemen yang akan diserahterimakan dengan total sepanjang 2021 mencapai 6.658 unit. Untuk semester I/2021 sudah terealisasi sebanyak 3.669 unit dari 5 proyek yang ada.

“Jadi total pasokan apartemen di Surabaya sampai saat ini sudah mencapai 48.972 unit,” katanya.

Akibat pandemi, lanjut Ferry, tidak ada proyek baru yang diperkenalkan di semester I. Malahan beberapa proyek masih dalam kondisi hold on, terutama yang masih dalam fase awal pembangunan.

“Begitu juga tingkat serapan dari apartemen Surabaya mengalami kenaikan sedikit sekali 0,15 persen dibandingkan semester II tahun lalu, yakni okupansinya menjadi 85,79 persen,” katanya.

Ferry juga menyebut Pakuwon Group merupakan pengembang di Surabaya yang mendominasi penjualan pada semester I, terutama di kuartal II/2021 atau sejak adanya insentif PPN.

Meski begitu, kata Ferry, untuk apartemen sewa/servis kondisi tingkat huniannya cukup rendah yakni 43 persen atau hampir sama dengan kondisi di semester II tahun lalu, dengan harga sewa yang juga cenderung stabil.

“Untuk apartemen servis ada satu proyek akan selesai tahun ini, tetapi tingkat persewaan sangat bergantung pada pasar domestik karena hampir tidak ada ekspatriat yang masuk, lalu ada kompetisi sewa dengan hotel yang menawarkan paket jangka panjang,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PT Pakuwon Jati Tbk, Minarto Basuki mengatakan penjualan proyek apartemen maupun landed house Pakuwon sangat terbantu oleh adanya insentif PPN dan tingkat suku bunga rendah.

“Di kuartal I/2021 pendapatan penjualan perseroan sudah meningkat 17 persen (yoy) yakni mencapai Rp427 miliar, dan penjualan ini sudah mencakup 30,5 persen dari target penjualan proyek tahun ini sebesar Rp1,4 triliun,” ujarnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper