Bisnis.com, SURABAYA - Tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Surabaya sudah mencapai 100 persen.
Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkait rata-rata keterisian tempat tidur atau bed occupacy rate (BOR) rumah sakit.
Eri menyebutkan masyarakat harus terus memperketat protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 dan mengurangi mobilitas jika tidak terlalu penting.
“Saya sudah keliling meninjau rumah sakit di Surabaya seperti RS Premier itu BORnya sudah 100 persen, baik itu ICU maupun yang bukan, begitu juga di RS Islam Jemusari,” katanya, Rabu (30/6/2021).
Dia mengatakan keadaan saat ini harus diketahui masyarakat agar mereka lebih memahami kondisi darurat yang terjadi. Dengan begitu diharapkan masyarakat semakin waspada dan disiplin prokes secara ketat di mana pun berada.
“Ekonomi memang harus tetap berjalan, warga Surabaya punya kewajiban cari nafkah dan tetep bekerja. Untuk itu, mohon ikhtiar tetap prokes dan masker,” imbuh Eri.
Direktur RS Islam Jemursari Bangun Trapsila Purwaka mengungkapkan saat ini BOR sudah mencapai 100 persen. Dalam waktu dekat RS Islam Jemursari akan menambah kapasitas sebanyak 50 bed.
“Tak hanya kapasitas tempat tidur yang ditambah, saat ini kami juga tengah melakukan rekrutmen nakes, dan saat ini baru dapat 20 orang, tapi tidak cukup, mudah-mudahan minggu ini dapat 50 nakes karena nakes kami juga ada yang terpapar,” ujarnya.
Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya, berdasarkan data Satgas Covid-19 Surabaya, hingga 29 Juni 2021 mencapai 25.322 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 23.353 orang telah sembuh, 1.397 orang meninggal dunia, serta 572 orang merupakan kasus aktif yang sedang dirawat.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada 28 Juni 2021, kasus baru di Surabaya pada 29 Juni 2021 naik 0,28 persen atau bertambah 70 kasus baru.
Jumlah orang yang sembuh naik 23 orang atau 0,15 persen, dan yang dalam perawatan bertambah 44 orang atau naik 7,5 persen. Sedangkan kasus meninggal dunia bertambah 3 orang.