Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Libatkan Peran Pesantren Bantu Penanganan Covid-19 di Bangkalan

Dengan ada inisiatif dari pesantren, guru agama, dan dengan adanya program rumah sehat dapat membantu mengatasi keterbatasan ketersediaan isolasi di Bangkalan.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya menyemprotkan larutan disinfektan di area pos penyekatan Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa timur, Kamis (10/6/2021)./Antara-Didik Suhartono.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya menyemprotkan larutan disinfektan di area pos penyekatan Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa timur, Kamis (10/6/2021)./Antara-Didik Suhartono.

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk menangani tren peningkatan kasus Covid-19 terutama di Kabupaten Bangkalan yang kini berstatus zona merah dengan cara melibatkan peran kalangan pesantren.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan Jatim melakukan langkah persuasif dengan ajakan kepada masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan sekaligus meningkatkan peran aktif melakukan penanganan Covid-19 di Bangkalan.

"Dengan ada inisiatif dari pesantren, guru agama, dan dengan adanya program rumah sehat dapat membantu mengatasi keterbatasan ketersediaan isolasi di Bangkalan. Karena apabila ditumpuk pada enam rumah sakit penyangga di Surabaya, akan berisiko, karena Surabaya merupakan rujukan di Jawa Timur," jelasnya, Jumat (18/6/2021).

Dia mengatakan, untuk memudahkan penanganan Covid-19, pihaknya juga terus intensif melakukan pemetaan dan pendataan tersedianya kamar atau tingkat Bed Occupancy Rate (BOR).

“Ini perlu diantisipasi agar tidak over kapasitas, kita memastikan program di rumah sakit bisa dibagi dengan fasilitas isolasi agar mendapat penanganan intensif,” imbuhnya.

Emil menambahkan Pemprov Jatim juga tengah mereview adanya sistem penyekatan yang saat ini masih diberlakukan di kaki-kaki Jembatan Suramadu. Hal ini juga berkaitan dengan pertimbangan untuk ketersediaan rapid antigen terutama sampai Hari Raya Iduladha.

“Ada kewajiban menyediakan rapid antigen agar bisa berkendara dari Surabaya ke Bangkalan dan sebaliknya. Ini menjadi pertimbangan apabila sampai pada lebaran haji. Kami juga konsultasi pada pakar epidemologi dan jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Emil, beberapa demografi Jatim yang masih menganut kultur desa dengan mengandalkan sistem gotong royong dan ketokohan desa, menjadi salah satu tulang punggung pendisiplinan protokol kesehatan di lingkungan desa, yakni dengan mengaktifkan posko desa.

"Program ini dapat melakukan pengawalan mulai tingkat RT, yang akan diklasifikasi menurut zona berdasarkan kasus aktif. Dari situ peran unit desa semuanya, kemudian support jaminan anggaran, realokasi dana desa akan dilanjutkan mengaktifkan PPKM Mikro di Jatim," imbuh Emil.

Adapun saat ini Kabupaten Bangkalan menjadi zona merah sejak 15 Juni 2021. Di kabupaten tersebut, teridentifikasi ada 4 kecamatan yang masuk dalam zona merah. 

Berdasarkan data situs infocovid-19 Jatim, hingga 17 Juni 20201, total kasus Covid-19 di Bangkalan mencapai 2.560 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 1.576 orang telah sembuh, dan sebanyak 249 orang meninggal dunia. 

Sedangkan kasus aktif saat ini dan sedang dalam perawatan mencapai 735 orang, jumlah itu bertambah 80 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Tingkat fatality rate di Bangkalan ini pun cukup tinggi mencapai 9,73 persen, dan tingkat recovery rate cukup rendah yakni 61,56 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper