Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Jatim Ingin Bikin Sentra Vaksin Gotong-Royong

sentra vaksin gotong royong ini akan menjadi lokasi pemberian vaksin bagi industri dengan jumlah karyawan yang tidak banyak
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berencana ingin membuat sentra vaksin gotong-royong guna memfasilitasi kalangan industri yang memiliki jumlah karyawan tidak terlalu banyak.

Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan rencana tersebut merupakan salah satu upaya pengusaha untuk mempercepat program vaksinasi gotong royong guna memacu laju perekonomian pasca pandemi.

“Jadi sentra vaksin gotong royong ini akan menjadi lokasi pemberian vakasin bagi industri dengan jumlah karyawan yang tidak banyak. Ini baru kami usulkan bersama teman-teman yang memiliki fasilitas kesehatan, termasuk menyampaikannya kepada Gubernur Jatim,” ujarnya, Kamis (27/5/2021).

Dia mengatakan dalam menyikapi program vaskinasi gotong royong, Kadin Jatim sendiri sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Surabaya maupun luar Surabaya, di antaranya seperti RS Premier, RS PHC, RS Siti Hajar Sidoarjo, RS Semen Gresik dan sejumlah klinik lainnya.

“Begitu juga rumah sakit di Kediri sedang dikoordinasikan terutama untuk kapasitasnya dalam memberikan vaksin, karena di sana ada satu perusahaan besar dengan jumlah karyawan yang mencapai 40.000 an karyawan,” ujarnya.

Secara nasional, kata Adik, sudah ada sekitar 1.800 perusahaan dengan total jumlah karyawan mencapai 500.000 orang yang telah mendaftarkan diri secara online untuk mengikuti vaksinasi gotong royong.

“Sedangkan di Jatim, perkiraan yang membutuhkan vaksin dari kalangan industri ini mencapai 3,186 juta karyawan dari total 816.804 perusahaan. Jumlah tersebut masih berdasarkan data pekerja dari BPS,” imbuh Adik.

Diketahui kedatangan vaksin Shinoparm sebanyak 1 juta dosis ke Indonesia pada Akhir April lalu menjadi penanda pelaksanaan program vaksinasi gotong royong. Dalam program vaksinasi gotong royong tersebut, para pengusaha atau swasta ini turut berkontribusi dengan menanggung biaya pembelian vaksin dan proses vaksinasinya, serta biaya tidak boleh dibebankan kepada karyawan atau buruh.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper