Bisnis.com, SURABAYA - Pengelola mal di Surabaya memperkirakan tren kunjungan mal atau pusat perbelanjaan bakal padat sampai H+7 Lebaran lantaran adanya kebijakan larangan mudik.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi mengatakan kondisi kunjungan mal yang akan tetap ramai ini akan menjadi momen terpenting bagi ritel.
“Jadi dengan larangan mudik, maka sampai H+7 Lebaran saya perkirakan mal akan padat. Kalau dulu setelah hari raya kan kunjungan mal langsung turun karena orang-orang pada mudik dan belum kembali ke Surabaya,” ujarnya, Jumat (14/5/2021).
Dia mengatakan dengan larangan mudik, masyarakat yang masih menikmati liburan panjang membutuhkan tempat hiburan/rekreasi keluarga sehingga mal menjadi salah satu pilihan wisata belanja dan kuliner.
“Prediksi kunjungan yang masih akan ramai ini juga didukung banyaknya program promosi dari masing-masing tenant, naik tenant produk fesyen hingga food and beverage (F&B). Boleh dibilang ini daya tarik orang untuk berbelanja karena ada diskon sampai 80 persen, bahkan ada Hassenda sampai 90 persen. Ini sesuatu yang benar-benar mereka ingin stoknya habis,” jelasnya.
Sutandi pun memastikan mal-mal di Surabaya sudah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dengan memasang jalur khusus pintu masuk dengan alat pendeteksi suhu badan, hand sanitizer, serta petugas yang memastikan setiap pengunjung menggunakan masker dengan benar.
Baca Juga
“Antisipasi mal kita sangat ketat dalam menjalankan prokes ini, contoh masker, tidak ada pengunjung yang tidak pakai masker. Sekuriti juga tidak kurang, Satgas Covid-19 kita double supaya membantu orang untuk lebih aware jangan sampai mal ini padat nanti ada kerumunan tidak terbendung,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sutandi, pengelola mal juga sudah membatasi jumlah kunjungan dari sisi tenant. Setiap tenant hanya bisa dimasuki pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas.
Jika ada yang melanggar prokes, Satgas tidak akan segan untuk menegur dan mengingatkan pengunjung.