Bisnis.com, SURABAYA - Tren kunjungan sejumlah mal di Surabaya selama sepekan sebelum Lebaran terpantau ramai dan tampak normal tetapi dengan penjagaan yang cukup ketat oleh Satgas Covid-19.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi mengatakan, mal menjadi salah satu tujuan wisata belanja dan kuliner di momen Lebaran tahun ini seiring dengan adanya larangan mudik.
“Kami melihat seperti akhir pekan menjelang Lebaran kemarin itu adalah puncak orang belanja, dan momentum ini cukup bisa mengembalikan gairah ritel karena Sabtu-Minggu sudah seperti normal,” katanya, Kamis (13/5/2021).
Dia mengatakan, tahun ini ada perubahan tren orang datang ke mal, yang biasanya saat sebelum pandemi cenderung sekadar jalan-jalan, tetapi kini orang datang ke mal karena ada keperluan berbelanja.
“Dalam artian shopping betul-betul belanja atau makan. Itu orang datang ke mal gak cuma jalan-jalan, sekarang mengejar keperluan kalau gak makan ya belanja sehingga nilai pembelanjaannya ritel ini hampir normal,” imbuhnya.
Sutandi yang juga Direktur Pakuwon Group itu menambahkan, menjelang Lebaran ini jumlah kunjungan berdasarkan parkir mobil di Tunjungan Plaza Surabaya mencapai 13.000 unit per hari.
“Kalau melihat ini kami berharap Lebaran tahun ini jadi kick off untuk ritel kembali bergairah, dan mudah-mudahan tidak terjadi ledakan angka Covid-19 setelah liburan,” imbuhnya.
Namun begitu, lanjutnya, Sutandi memastikan mal Tunjungan Plaza, Royal Plaza dan Pakuwon Mall sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat bahkan telah melibatkan petugas pengamanan prokes dan Satgas Covid.
“Antisipasi mal kita sangat ketat dalam menjalankan prokes ini, contoh masker tidak ada pengunjung yang tidak pakai masker. Sekuriti juga tidak kurang, Satgas Covid-19 kita double supaya membantu orang untuk lebih aware jangan sampai mal ini padat nanti ada kerumunan tidak terbendung,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sutandi, pengelola mal juga sudah membatasi jumlah kunjungan dari sisi tenant. Setiap tenant hanya bisa dimasuki pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas. Jika ada yang melanggar prokes, Satgas tidak akan segan untuk menegur dan mengingatkan pengunjung.