Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Jasa Keuangan Jatim Empat Bulan, Begini Profilnya

Pada posisi 28 April 2021, sektor perbankan mengalami pertumbuhan pada aset yakni 7,83 persen (Yoy) atau dibandingkan periode sama tahun lalu.
Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya./Istimewa
Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya./Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur memaparkan bahwa kinerja sektor jasa keuangan di Jatim hingga April 2021 masih terjaga dengan baik yang ditandai oleh pertumbuhan perbankan, non-bank maupun pasar modal.

Kepala Regional 4 OJK Jatim, Bambang Mukti Riyadi menjelaskan pada posisi 28 April 2021, sektor perbankan mengalami pertumbuhan pada aset yakni 7,83 persen (yoy) atau dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Begitu juga Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 8,30 persen. Sementara untuk kinerja penyaluran kredit di Jatim masih kontraksi yakni -1,68 persen (yoy),” ujarnya, Jumat (7/5/2021).

Sedangkan dari pertumbuhan pasar modal terjadi peningkatan jumlah investor yakni naik 98,02 persen, dan nilai transaksi naik 45,46 persen. Sementara untuk sektor industri non-bank seperti perusahaan pembiayaan mengalami penurunan -15,78 persen (Yoy).

“Sebaliknya untuk financial technology (fintec) peer to peer lending (p2p) mengalami peningkatan 22,14 persen (yoy), dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Bank Wakaf Mikro (BMW) mengalami lonjakan 71,51 persen,” jelasnya.

Dia menambahkan, meski kinerja kredit mengalami penurunan, tetapi untuk risiko kredit di Jatim saat ini juga termigitasi dengan baik. Tercatat Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah di Jatim mencapai 3,76 persen, dan untuk Non Performing Financing (NPF) bagi perusahaan pembiayaan mencapai 2,86 persen.

“Jadi stabilitas sektor jasa keuangan di Jatim ini masih terjaga. Ini juga tercermin dari rasio AL/DPK (alat likuid terhadap DPK) 36,33 persen dan juga AL/NCD (alat likuid terhadap non core deposit) 189,40 persen,” jelasnya.

Bambang menambahkan kondisi perekonomian domestik sendiri saat ini sudah mulai pulih tetapi masih terkontraksi akibat pandemi. Pada kuartal I/2021, pertumbuhan ekonomi Jatim -0,44 persen. Namun kontraksi Jatim masih lebih rendah dibandingkan nasional -0,74 persen.

“Baik nasional maupun di Jatim, sektor yang paling mempengaruhi perlambatan ekonomi yaitu transportasi dan pergudangan. Sedangkan sektor yang mendukung pemulihan ekonomi yaitu informasi dan komunikasi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper