Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melaporkan telah menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sepanjang tahun lalu mencapai Rp6,86 triliun.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan dana PEN yang telah disalurkan hingga 31 Desember 2020 tersebut sudah mencapai 171, 58 persen dari target nominal yang ditentukan, dan dari dana itu jumlah total penerimanya adalah 72.499 debitur.
“Realisasi penyaluran dana PEN ini merupakan hasil kerja bersama dengan Pemprov Jatim, OJK, Bank Indonesia serta stake holder yang telah melakukan langkah konkret dalam upaya memulihkan ekonomi,” ujarnya di sela-sela buka bersama, Selasa (4/5/2021).
Dia menjelaskan secara teknis mekanisme penyaluran dana PEN tersebut dilakukan dengan dua pola yakni direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, konsumsi dan korporasi.
“Bank Jatim telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menyalurkan dana PEN, kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen Bank Jatim yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi Jatim di tengah pandemi,” ujarnya.
Bank Jatim sebelumnya juga telah melaporkan kinerja pada 2020 mengalami pertumbuhan yang positif. Tercatat, aset bank berkode saham BJTM itu mencapai Rp83,62 triliun atau tumbuh 8,94 persen, lalu laba bersih tercatat Rp1,49 triliun atau tumbuh 8,13 persen.
Baca Juga
Sementara kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp68,47 triliun atau tumbuh 13,08 persen. Pertumbuhan DPK tersebut, menurut Busrul, menunjukan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat.
Sedangkan dari sisi pembiayaan, Bank Jatim pada tahun lalu telah menaylurkan kredit Rp41,48 triliun atau tumbuh 8,16 persen. Kredit sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi sebesar Rp24,35 triliun atau naik 5,42 persen, disusul kredit komersial Rp10,33 triliun atau tumbuh 11,95 persen.
“Sedangkan kredit di sektor UMKM tercatat sebesar Rp8,80 triliun atau tumbuh 12,86 persen,” imbuhnya.